LUMAJANG, inews Lumajang.id – Banjir lahar hujan Gunung Semeru kembali menerjang sejumlah daerah aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru Senin (16/01/2023) petang.
Banjir lahar hujan kali ini bahkan membawa material vulkanik yang masih panas, sehingga aliran lahar berupa air bercampur pasir menimbulkan asap yang membumbung di sepanjang jalur lahar.
Akibat banjir lahar ini belasan pekerja tebang pohon sengon di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro terjebak banjir dan tidak bisa menyeberang.
Awalnya para pekerja tebang pohon sengon itu akan mengangkut kayu sengon gelondongan dari Dusun Sumberlangsep menuju Dusun Sumberkajar, namun tiba-tiba banjir lahar hujan dengan volume besar menerjang aliran sungai Regoyo.
“Tadi awalnya cuaca cerah jadi kita beranikan tebang kayu di Dusun Sumberlangsep tapi tiba-tiba hujan dan 18 pekerja saya terjebak disana” kata Muhammad Ma’ruf pemilik kayu sengon.
Ma’ruf juga mengatakan terpaksa masih harus menunggu banjir lahar surut lantaran sangat berbahaya jika memaksa menyeberangi aliran lahar yang masih panas.
“Ya sementara nunggu banjirnya surut dulu, karena tidak memungkinkan kalau menerobos aliran lahar hujan yang masih panas” tambah Ma’ruf.
Selain belasan pekerja tebang pohon sengon, ratusan warga Dusun Sumberlangsep juga terisolir lantaran jembatan penghubung yang menjadi akses satu-satunya warga tertimbun material vulkanik Gunung Semeru.
Puluhan warga yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai juga dihantui rasa takut setiap banjir lahar terjadi saat malam hari, mereka memilih mengungsi ke bukit lantaran khawatir jika banjir lahar meluap ke permukiman.
“ Ya takut mas kalau banjirnya besar, biasanya kalau malam mengungsi ke gunung” kata Misnoto warga Sumberkajar.
Sementara itu dari pantauan Pos Pengamatan Gunung Api Semeru banjir lahar hujan Senin petang terpantau seismograf dengan amplitudo maksimal 37 milimeter selama 6.130 detik.
Petugas mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat status Gunung Semeru hingga saat ini masih bertahan di level 3 siaga.
Editor : Diva Zahra