LUMAJANG, iNewsLumajang.id - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus menunjukkan peningkatan empat hari setelah erupsi pada 19 November 2025. Data Pos Pengamatan Gunung Api Semeru mencatat bahwa dalam 24 jam terakhir, gunung api tertinggi di Jawa itu mengalami 157 kali gempa letusan, 17 kali gempa guguran, dan 19 kali gempa hembusan.
Letusan Semeru juga terekam kamera CCTV yang berada di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, pada Sabtu (22/11/2025) dini hari. Dalam rekaman tersebut terlihat lontaran lava pijar yang muncul dari kawah, bersamaan dengan terjadinya letusan.
Hingga saat ini, status Gunung Semeru masih berada pada level tertinggi, yakni Level IV atau Awas. Petugas mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi seluruh arahan keselamatan.
Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Semeru Badan Geologi KESDM, Yasa Suparman, menyampaikan aktivitas seismik Gunung Semeru masih tinggi oleh karena itu masyarakat diminta waspada.
“Saat ini Semeru memasuki fase erupsi lanjutan dan aktivitas seismiknya masih tinggi itu ditandai dengan banyaknya gempa letusan yang terekam seismograf,” katanya.
Berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun dalam radius 20 kilometer dari puncak Gunung Semeru. Zona tersebut berpotensi tinggi terdampak lontaran material vulkanik, awan panas, dan aliran lahar.
“Kami mengimbau masyarakat saat ini untuk tetap waspada dan menaati instruksi petugas,” pungkasnya.
Editor : Diva Zahra
Artikel Terkait
