LUMAJANG, iNewsLumajang.id – Pemerintah Kabupaten Lumajang menegaskan pentingnya penggunaan Bantuan Tidak Terduga (BTT) secara selektif dan berbasis skala prioritas, seiring dengan meningkatnya tekanan fiskal akibat berkurangnya dana perimbangan. Penegasan tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengelolaan Keuangan Daerah terkait pemanfaatan BTT di Ruang Nararya Kirana, Kantor Bupati Lumajang, Jumat (19/12/2025).
Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan keterbatasan anggaran menuntut pemerintah daerah untuk lebih cermat dalam menentukan penggunaan BTT. Menurutnya, tidak semua kebutuhan dapat dibiayai secara bersamaan, sehingga BTT harus difokuskan pada kegiatan yang bersifat mendesak dan berdampak langsung pada keselamatan masyarakat.
“BTT tidak digunakan untuk kebutuhan rutin. Anggaran ini harus diarahkan pada kondisi darurat yang tidak bisa ditunda dan tidak memungkinkan dibiayai dari pos lain,” ujar Indah Amperawati.
Ia menambahkan, setiap penggunaan BTT harus memiliki urgensi yang jelas agar anggaran benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam situasi krisis dan keadaan darurat.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Agus Fatoni menekankan bahwa pengelolaan BTT membutuhkan ketegasan dan kedewasaan fiskal dari pemerintah daerah. Menurutnya, penetapan prioritas menjadi faktor utama agar BTT dapat digunakan secara efektif dan akuntabel.
“BTT harus diarahkan pada kebutuhan paling kritis, seperti penanganan darurat, pemulihan infrastruktur vital, serta perlindungan kebutuhan dasar masyarakat. Kejelasan prioritas menjadi kunci agar anggaran ini tepat sasaran,” kata Agus Fatoni.
Editor : Diva Zahra
Artikel Terkait
