LUMAJANG, iNewsLumajang.id - Pagi hari di SD Negeri 1 Bades, Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, terlihat sepi.
Meski kegiatan belajar mengajar berlangsung normal, suasana tampak sunyi, hanya sedikit anak-anak yang terlihat bermain di halaman sekolah.
Hal itu karena jumlah keseluruhan siswa di sekolah ini hanya 23, termasuk 4 siswa baru yang diterima di kelas 1 pada tahun ajaran baru 2023.
Aktivitas pembelajaran berlangsung sunyi karena ruang kelas berukuran 6x4 meter tidak sesuai dengan jumlah siswa yang sedikit.
Para siswa duduk dengan jarak yang cukup jauh satu sama lain, hal ini karena jumlah siswa di setiap kelas rata-rata kurang dari 5 siswa.
Para siswa duduk dengan jarak yang cukup jauh satu sama lain, hal ini karena jumlah siswa di setiap kelas rata-rata kurang dari 5 siswa, dengan jumlah terbanyak di kelas 4 (8 siswa) dan paling sedikit di kelas 6 (2 siswa).
"Penerimaan peserta didik baru kita tahun ini ada empat siswa, kalau total ada 23 siswa di kelas 1 sampai kelas 6," kata Kepala SDN 1 Bades Wiwik Mudayanti.
Meskipun pihak sekolah telah berupaya mendatangi warga untuk menarik minat orang tua agar menyekolahkan anaknya di SD Negeri 1 Bades, hasilnya belum memuaskan.
Banyak warga lebih memilih pendidikan madrasah karena ingin anak-anak mereka mendapatkan ilmu pengetahuan umum dan agama secara bersamaan.
"Rata-rata orang tua ingin anaknya di madrasah karena takut anaknya gak bisa ngaji. Sebenarnya kita ada juga program agama tapi hasilnya masih belum banyak membantu perolehan siswa baru," ceritanya Wiwik.
SDN 1 Bades punya beberapa program agama untuk menarik minat orang tua murid, seperti membaca asmaul husna, salat Duha berjamaah, dan tadarus al-quran sebelum pelajaran dimulai. Namun, upaya tersebut belum berhasil menarik banyak siswa baru.
SDN 1 Bades merupakan satu-satunya SD Negeri di Desa Bades yang mengalami kekurangan siswa. Total ada enam SD Negeri di desa tersebut, namun hanya SDN 1 Bades yang mengalami penurunan jumlah siswa.
Selain itu, di desa tersebut juga terdapat dua Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang lokasinya berdekatan dengan SDN 1 Bades.
"Disini ada 6 SD Negeri, tapi yang dua lokasinya jauh, yang berdekatan ini Bades 1 sampai 4 ditambah dua MI, dari 4 yang negeri ini hanya Bades 1 yang kekurangan siswa," tambahnya Wiwik.
Kekurangan siswa juga dipengaruhi oleh minimnya jumlah ruang kelas di sekolah ini. Hanya ada 5 ruang, 3 digunakan untuk kelas, 1 untuk ruang guru, dan 1 lagi untuk TK tempel.
Adanya TK tempel diharapkan dapat meningkatkan jumlah siswa pada tahun ajaran berikutnya, karena saat ini ada 11 siswa di TK tempel yang diharapkan akan menjadi siswa baru di SDN 1 Bades.
"Alhamdulillah sekarang ada TK tempel siswanya ada 11, mudah-mudahan meneruskan SD disini. Sambil lalu kita juga mencari siswa dari luar," pungkas Wiwik.
Editor : Diva Zahra