LUMAJANG, iNewsLumajang.id - Jelang penyelenggaran Pemilu 2024, sejumlah tahapan tengah dilakukan. Hal itu untuk menyukseskan kontestasi politik yang diselenggarakan 5 tahunan ini.
Salah satu upaya yang dilakukan sebagai persiapan yakni proses pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) untuk membantu kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Di Lumajang, ada petugas Pantarlih yang unik saat melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) data para pemilih. Yakni dengan berjualan cilok sambil door to door mendatangi rumah-rumah warga untuk nyoklit.
Adalah Muhammad Kamajaya (33), warga Desa Kalidilem, Kecamatan Randuagung. Pria yang kerap disapa Yayak ini merupakan salah satu petugas Pantarlih yang direkrut oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pemilu untuk melakukan tugas mencocokkan dan meneliti data para pemilih.
Bak sambil menyelam minum air. Selain, bertugas sebagai Pantarlih, Yayak juga sebelumnya memiliki pekerjaan sebagai penjual cilok keliling.
Jelang tahun politik ini, ia kali ini berjualan pentol sambil datang ke rumah warga untuk melakukan pencocokan data. Layaknya petugas Pantarlih pada umumnya, saat bertugas untuk coklit, ia mengenakan rompi dari KPU sambil membawa map dan berkas-berkas dari PPS.
Uniknya, petugas satu ini sambil jualan cilok dengan mengendarai sepeda motor dengan keliling Desa.
“Pekerjaan sehari-hari memang jualan cilok, ini (Pentarlih) sampingan. Alhamdulillah gak terganggu kegiatannya, malah warga banyak yang senang. Jadi ambil didata bisa beli pentol,” kata Yayan Selasa (21/2/2023).
Meski sambil jualan cilok, Yayak mengaku tidak mengganggu tugasnya sebagai petugas Pantarlih untuk mendata warga.
Lebih lanjut, ia mengatakan kebagian tugas untuk melakukan pencocokan dan penelitian data pemilih untuk 1 Dusun warga di Desanya.
Dari 1 Dusun itu, total warga yang harus dicoklit yakni 269 pemilih. Sehingga, setiap harinya, ia mendatangi rumah-rumah warga sambil menjajakan dagangan pentolnya. Menurutnya, setiap hari ia mendata sebanyak 10 kk perhari pemilih untuk dicoklit.
“Yang ada didaftar ada 269 pemilih, yang sudah selesai saya data sejauh ini sudah 100 orang,” katanya.
Sementara itu, Petugas PPS Desa Kalidilem, Khusnul Wahyuni mengatakan cukup mengapresiasi kinerja Yayak sebagai Pentarlih.
Menurutnya, dengan cara jualan cilok sambil melakukan pencocokan data cukup kreatif dan efektif.
“Ini salah satu bentuk kreativitas mas Yayak. Jadi nyoklit sekaligus jualan jadi data dapat pemasukan juga dapat,” ujarnya.
Editor : Diva Zahra