get app
inews
Aa Text
Read Next : Mini Bus Elf Hancur Dihantam KA Probowangi di Lumajang, 11 Tewas 4 Luka Berat

Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru Fluktuatif, Alami 4 Kali Letusan Pagi Ini

Senin, 19 Desember 2022 | 09:52 WIB
header img
Visual Gunung Semeru saat Alami Letusan dengan Asap Putih Setinggi 400 meter (19/12/2022) (foto: Yayan Nugroho)

LUMAJANG, iNewsLumajang.id – Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur masih fluktuatif. Aktivitas letusan Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini terpantau masih berlangsung meskipun dengan skala kecil.

Dari periode pengamatan mulai pukul 00.00 – 06.00 WIB Gunung Semeru mengalami 4 kali letusan dengan tinggi asap letusan 200 – 400 meter dan terpantau guguran lava pijar dengan jarak luncur 300 meter mengarah ke Besuk Kobokan.

Sementara, Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur juga mencatat terjadi aktivitas gempa letusan sebanyak 18 kali dengan amplitudo maksimal 10-23 mm, dengan durasi 48 – 132 detik.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Yadi Yuliandi mengatakan, dalam periode pengamatan pukul 00.00 - 06.00 WIB, seismograf Gunung Semeru merekam gempa hembusan sebanyak 10 kali dengan amplitudo maksimal 2-8 mm selama 30-61 detik dan 3 kali getaran gempa tektonik jauh dengan amplitudo maksimal 10-32 mm selama 66-141 detik.

"Ada 18 kali gempa letusan, 10 kali gempa hembusan, 3 kali gempa gempa tektonik jauh, secara visual Gunung Semeru mengeluarkan asap berwarna putih setinggi 400 meter," kata Yadi, Senin (19/12/2022).

Yadi menambahkan, status Gunung Semeru sudah hingga saat ini masih level 3 siaga, warga di sekitar lereng Semeru diminta tetap waspada.

Sebab, selain masih terjadi letusan Gunung Semeru juga menyimpan bahaya sekunder berupa banjir lahar yang masih mengancam. Apalagi, lereng Gunung Semeru beberapa hari terakhir kerap diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Warga diminta tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak.

Di luar jarak itu, warga juga dilarang beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 17 kilometer.

Pasalnya kawasan ini berpotensi terjadi perluasan awan panas dan aliran lahar.

"Waspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, lontaran batu pijar, dan aliran lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu ke puncak," pungkasnya.

 

 

Editor : Diva Zahra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut