Retakan Tanah Misterius Rusak 6 Rumah Warga di Kaki Gunung Lamongan Lumajang

Galih Mega
Fenomena tanah retak rusak 6 rumah warga di kaki Gunung Lamongan (foto: Galih Mega)

LUMAJANG, iNewsLumajang.id – Warga yang tinggal di sekitar kaki Gunung Lamongan, Kabupaten Lumajang, dihebohkan dengan fenomena retakan tanah yang menyebabkan sejumlah rumah dan jalan desa mengalami kerusakan. Hingga kini, penyebab pasti dari retakan ini masih misterius, meskipun warga menduga fenomena tersebut terkait dengan aktivitas vulkanik Gunung Lamongan.

Sedikitnya enam rumah di Dusun Duncong Krajan, Desa Salak, Kecamatan Randuagung, mengalami kerusakan akibat retakan tanah ini. Bagian tembok, lantai, hingga teras rumah warga mengalami keretakan yang signifikan.

Fenomena retakan tanah ini terjadi secara bertahap dalam sepekan terakhir, dan mencapai puncaknya pada hari Rabu lalu. Retakan yang muncul ini telah menyebabkan kerusakan di enam rumah, yaitu milik Sutra (64), Ari (54), Suhari (51), Sunardi (55), Kati (39), dan Sinema (62).

Menurut keterangan warga, fenomena ini sempat mengagetkan mereka karena muncul secara tiba-tiba. Panjang retakan tanah diperkirakan mencapai satu kilometer, memicu kekhawatiran lebih lanjut di kalangan masyarakat setempat.


Fenomena tanah retak rusak 6 rumah warga di kaki Gunung Lamongan Lumajang (foto: Galih Mega)

“Tiba-tiba terdengar seperti letusan petasan kemudian disusul dinding rumah retak, lantai juga retak, kalau disini sekitar 6 rumah yang retak-retak,” ujar Suhari.

Meskipun belum ada kepastian mengenai penyebab retakan tanah ini, warga menduga bahwa retakan ini disebabkan oleh aktivitas vulkanik Gunung Lamongan, yang jaraknya tidak jauh dari permukiman mereka.

“Belum tahu penyebabnya tapi biasanya terjadi kalau Gunung Lamongan mau erupsi,” imbuh Suhari.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang saat ini sedang berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Pos Pengamatan Gunung Api Lamongan untuk memastikan penyebab dari fenomena retakan tanah ini.

“Kami telah berkoordinasi dengan Pos Pengamanan Gunung Api Lamongan, mereka belum bisa menyimpulkan sebab retakan yang terjadi,” ujar Yudi Cahyono, Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi BPBD Kabupaten Lumajang.

Gunung Lamongan sendiri dilaporkan mengalami peningkatan aktivitas tektonik lokal dalam sepekan terakhir. Berdasarkan data PVMBG, sejak 1 November 2024, tercatat 117 kali gempa tektonik lokal dan 23 kali gempa tektonik jauh di sekitar Gunung Lamongan. Fenomena ini menjadi perhatian serius bagi warga dan pemerintah daerah setempat dalam rangka mengantisipasi potensi dampak yang lebih luas.

Editor : Diva Zahra

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network