Harga Sembako Naik Jelang Idul Adha, Pemkab Lumajang Kembali Gelar Gerakan Pangan Murah

Nadzifah
Harga kebutuhan pokok merangkak naik Pemkab Lumajang kembali gelar Gerakan Pangan Murah (foto: Kominfo Kab. Lumajang)

LUMAJANG, iNewsLumajang.id - Dalam upaya mengendalikan inflasi yang semakin meningkat, Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menggelar kegiatan Gelar Pangan Murah (GPM) di Kawasan Wonorejo Terpadu.

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat memperoleh bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.

Penjabat (Pj) Bupati Lumajang menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan kegiatan ini.

"Saya sangat mengapresiasi Gelar Pangan Murah ini. Tujuannya untuk menjaga daya beli masyarakat, karena kita harus memperhatikan rantai pasokan dan daya beli masyarakat. Selain itu, GPM juga membantu stabilisasi harga, terutama menjelang hari raya Iduladha. Jika tidak ada intervensi, inflasi bisa meningkat lebih tinggi," ujarnya saat diwawancarai setelah meninjau lokasi.

GPM kali ini menyediakan berbagai kebutuhan pokok seperti beras, gula pasir, minyak goreng, bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah besar, dan cabai rawit.

Harga yang ditawarkan di GPM jauh lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran, memberikan angin segar bagi masyarakat di tengah kenaikan harga bahan pokok.

"Kami harus terus mengadakan gerakan seperti ini, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan dan musim pernikahan. Hal ini untuk mencegah inflasi tinggi yang bisa mencapai dua atau tiga kali lipat, karena itu akan sangat memberatkan masyarakat. Stabilisasi pasokan dan harga harus terus dijaga," tambahnya.

Selain membantu masyarakat, GPM juga diharapkan dapat menjaga stabilitas harga bahan pokok di pasaran. Dengan demikian, inflasi di daerah diharapkan dapat dikendalikan dan daya beli masyarakat tetap terjaga.

"Inflasi di Lumajang minggu ini tercatat 0,69%. Di daerah sekitar kita bahkan terjadi deflasi. Kita tidak masalah dengan inflasi, asalkan tidak terlalu tinggi. Deflasi yang terus-menerus dapat mempengaruhi daya beli masyarakat. Hal ini bisa disebabkan oleh rantai pasokan yang terganggu atau daya beli masyarakat yang menurun. Kita harus menjaga keseimbangan ini, agar pedagang dan petani tidak merugi, apalagi saat ini sudah memasuki musim panen seperti cabai dan beras," pungkasnya.

Editor : Yayan Nugroho

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network