LUMAJANG, iNewsLumajang.id – Nasib malang dialami nenek Satumi (84) tahun warga Desa Karanglo, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang. Bagaimana tidak, diusia senjanya nenek Satumi harus kehilangan rumah dan seluruh harta bendanya akibat kebakaran yang terjadi pada Senin (12/8/2024).
Beruntung nenek Satumi berada di luar rumah saat peristiwa kebakaran itu terjadi dan selamat dari peristiwa yang meludeskan rumah berukuran 60 meter persegi tanpa sisa.
Bagi Satumi, rumah itu bukan hanya sekadar tempat tinggal, di sana tersimpan cerita panjang tentang perjalanan hidupnya dari masa muda hingga menua dengan penuh kesabaran.
Kehilangan rumah bagi seorang yang telah lanjut usia seperti Satumi adalah kehilangan pijakan, kehilangan rasa aman, dan kehilangan tempat yang membuatnya merasa dekat dengan orang-orang yang telah pergi mendahuluinya.
Meski air matanya tak terbendung, ia tetap tegar menghadapi kenyataan pahit ini, dengan dukungan dari tetangga sekitar, Satumi tidak sendirian.
Bahkan, bantuan dan simpati datang dari berbagai pihak, termasuk dari Indah Amperawati, seorang tokoh perempuan bagi masyarakat Lumajang yang turut prihatin dan membantu meringankan beban nenek tua ini.
Kunjungan Indah Amperawati, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Bupati Lumajang ini, merupakan bentuk kepedulian dan keprihatinannya terhadap musibah yang dialami nenek Satumi.
"Saya sangat berduka atas musibah yang menimpa Bu Satumi. Saya berharap mereka diberi kekuatan dan rezeki yang melimpah. Kami juga berusaha semaksimal mungkin untuk meringankan beban yang mereka alami," ungkap Indah.
Satumi pun mengucapkan rasa terima kasih dan menyelipkan doa atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh Indah Amperawati.
"Saya sangat berterima kasih kepada Bu Indah atas bantuan yang diberikan kepada keluarga kami. Semoga beliau selalu diberi kesehatan dan perlindungan oleh Tuhan Yang Maha Esa," ujar Satumi.
Kisah malang nenek Satumi adalah pengingat akan kekuatan hati manusia yang tak pernah padam meski menghadapi cobaan yang seolah tak tertanggungkan. Di balik derita yang ia rasakan, ada ketegaran yang tak terukur dan kepedulian dari sosok seorang tokoh perempuan di Lumajang.
Editor : Diva Zahra