LUMAJANG, iNewsLumajang.id - Sohibul Fatoni, seorang pendaki gunung berusia 21 tahun dari Kabupaten Probolinggo, mengalami hipotermia saat berada di Pos Guci, pos terakhir pendakian Gunung Lemongan di Kabupaten Lumajang, Selasa (1/8/2023).
Keadaannya menjadi kritis, namun beruntung, rekan-rekan sesama pendaki berhasil memberikan pertolongan pertama yang sangat berarti.
Setelah menerima laporan tentang kejadian tersebut, tim gabungan segera dikerahkan untuk mengevakuasi Sohibul Fatoni yang berada di ketinggian sekitar 1400 meter di atas permukaan laut.
Saat titiknya ditemukan, petugas medis langsung memeriksa kondisi Sohibul Fatoni dan memberikan pertolongan yang dibutuhkan, menghadapi penurunan kondisinya.
Proses evakuasi menjadi perjuangan tersendiri, karena petugas harus berjibaku melewati medan terjal untuk mencapai lokasi Sohibul Fatoni dan tetap memastikan kondisinya tetap terjaga. Evakuasi berlangsung selama kurang lebih 10 jam, penuh dengan tantangan dan drama.
“Kesulitannya memang kondisi jalur cukup terjal dan tim evakuasi juga harus tetap memantau kondisi survival tetap terjaga, selama proses evakuasi tim juga sering istirahat untuk memeriksa kondisi survival” ujar Reza Aditya Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi, BPDB Kabupaten Lumajang.
Akhirnya, setelah perjuangan yang melelahkan, Sohibul Fatoni dan 7 pendaki lainnya berhasil dievakuasi dengan selamat di titik penjemputan pada pukul 00.30 dini hari. Mereka langsung dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan.
“Alhamdulilah survival berhasil kita EVAKUASI dan selanjutnya kita bawa ke puskesmas terdekat untuk observasi kondisinya” pungkas Reza.
Sebelumnya, Sohibul Fatoni bersama 7 temannya telah mendaki Gunung Lemongan pada hari Senin dan bermalam di Pos Guci. Namun, keesokan harinya, keadaannya memburuk dan mengalami hipotermia akut. Tanpa ragu, ia segera menghubungi petugas untuk meminta pertolongan.
Insiden ini menjadi peringatan bagi para pendaki gunung akan bahayanya suhu ekstrem dan perlu selalu berhati-hati dalam melakukan pendakian.
Editor : Diva Zahra