get app
inews
Aa Read Next : Mini Bus Elf Hancur Dihantam KA Probowangi di Lumajang, 11 Tewas 4 Luka Berat

Level 3 Siaga Gunung Semeru Erupsi 21 Kali Pagi ini

Senin, 12 Desember 2022 | 09:40 WIB
header img
Visual Gunung Semeru saat Erupsi Senin (12/12/2022) (foto : Yayan Nugroho)

LUMAJANG, iNews.id-Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur masih mengalami erupsi kendati statusnya diturunkan dari Awas (level IV) menjadi Siaga (level III). 


Dari data Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru, erupsi terjadi pukul 07.27 WIB dan meluncurkan kolom asap berwarna putih kelabu setinggi 500 meter dari puncak mengarah ke barat daya. 


Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimal 22 mm dengan durasi 119 detik. 


Dalam periode pengamatan 00.00 - 06.00 WIB  tercatat terjadi tiga kali erupsi dengan ketinggian kolom abu yang sama dan mengarah ke barat daya. Letusan juga disertai dengan suara dentuman yang terdengar hingga pos pantau di Gunung Sawur. 


Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Mukdas Sofuan mengatakan, dalam periode pengamatan pukul 00.00 - 06.00 WIB terdapat 21 gempa letusan yang terekam seismograf dengan amplitudo 10 - 25 mm dan berdurasi 57 - 141 detik. 


"Ada 21 gempa letusan, satu kali gempa hembusan, satu gempa tektonik lokal, dan tiga gempa tektonik jauh, secara visual Gunung Semeru mengeluarkan asap tipis berwarna putih setinggi 100 meter," kata Sofian, Senin (12/12/2022). 


Sofian menambahkan, meski status Gunung Semeru sudah diturunkan menjadi Siaga, warga di sekitar lereng Semeru diminta tetap waspada. 


Sebab, ada bahaya sekunder berupa banjir lahar yang mengancam. Apalagi, lereng Gunung Semeru beberapa hari terakhir kerap diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. 


Warga diminta tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak.
 

Di luar jarak itu, warga juga dilarang beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 17 kilometer. 


Pasalnya kawasan ini berpotensi terjadi  perluasan awan panas dan aliran lahar. 


"Waspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, lontaran batu pijar, dan aliran lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu ke puncak," pungkasnya.

Editor : Yayan Nugroho

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut