LUMAJANG, iNEWSLumajang.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang menyatakan dukungannya terhadap langkah Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) dalam mengevaluasi kebijakan jasa pendamping bagi pendaki Gunung Semeru. Evaluasi ini bertujuan untuk mencari solusi terbaik guna menjaga keamanan pendakian sekaligus meningkatkan pengalaman wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang, Yuli Harismawati, menekankan bahwa peran pendamping seharusnya tidak hanya sebatas mengawal batas pendakian, tetapi juga berfungsi sebagai pemandu wisata yang memberikan edukasi kepada pendaki.
“Pendamping bisa diibaratkan sebagai pemandu wisata dengan tugas yang lebih luas, termasuk memberikan edukasi mengenai konservasi lingkungan. Dengan demikian, pendakian tidak hanya menjadi perjalanan fisik, tetapi juga pengalaman belajar tentang kelestarian alam,” ujar Yuli saat dikonfirmasi pada Jumat (14/2/2025).
Saat ini, tarif jasa pendamping yang mencapai Rp300 ribu per pendaki masih menjadi perdebatan di kalangan wisatawan. Oleh karena itu, evaluasi dilakukan untuk menentukan apakah akan ada perubahan tarif atau perluasan tugas pendamping di lapangan.
"Kami masih menunggu hasil evaluasi dari manajemen pendakian. Bisa saja nantinya ada penyesuaian tarif atau peningkatan layanan agar lebih seimbang dengan biaya yang dikenakan," tambahnya.
Sementara itu, akses pendakian Gunung Semeru hingga batas Ranu Kumbolo masih ditutup akibat cuaca ekstrem. BB-TNBTS memprioritaskan keselamatan pendaki sebelum membuka kembali jalur pendakian.
“Keputusan penutupan ini dilakukan untuk mencegah risiko akibat hujan deras dan angin kencang. Keamanan pendaki adalah prioritas utama,” tegas pihak BB-TNBTS.
Pemkab Lumajang berharap hasil evaluasi yang sedang berlangsung dapat menghasilkan kebijakan terbaik bagi semua pihak, baik wisatawan, pelaku jasa pendamping, maupun pengelola taman nasional.
Editor : Diva Zahra
Artikel Terkait