LUMAJANG, iNewsLumajang.id – Banjir bandang lahar dingin Gunung Semeru yang terjadi pada Jumat (7/7/2023) menjadi pengalaman mengerikan bagi Ali Mustofa warga Dusun Besuki, Desa Tambahrejo, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Meski selamat dari maut, Tofa sapaan akrab remaja berusia 16 tahun itu harus merelakan motor matik kesayangannya terseret banjir lahar dingin, yang menerjang jembatan Pencut di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro.
Peristiwa mengerikan itu bermula saat Tofa akan berkunjung ke rumah neneknya di Desa Kloposawit namun sesampainya di jembatan Pencut, ia melihat banyak orang sedang melihat aliran banjir lahar dingin di kali Mujur.
Tofa pun memarkirkan motor matiknya di pinggir jalan sebelum jembatan dan juga ikut melihat aliran banjir lahar dingin.
Namun tak selang berapa lama terjangan banjir lahar dingin semakin dahsyat hingga meluap dan membuat panik puluhan warga yang sempat mendekat ke jalur aliran lahar.
“Awalnya mau ke rumah nenek di Kloposawit kemudian banyak orang melihat banjir lahar di dekat jembatan, akhirnya saya parkir motor dan ikut lihat juga” kata Tofa saat ditemui di rumahnya, Rabu (12/7/2023).
Saat material banjir lahar dingin meluap itulah akhirnya Tofa dan puluhan warga lainnya lari tunggang-langgang untuk menyelamatkan diri.
“Saat itu semua panik karena banjir sudah berjarak kurang lebih satu meter di belakang, saya berusaha memasukan kunci sepeda motor tapi karena panik jadi sulit dan akhirnya saya lari meninggalkan sepeda motor saya” tambah Tofa.
Akibatnya motor matik berwarna putih milik Tofa terseret banjir lahar dingin Gunung Semeru, dan baru ditemukan keesokan harinya di aliran sungai Mujur Desa Tumpeng, atau berjarak sekitar 3 kilometer dari lokasi awal terseret banjir.
Video yang merekam detik-detik terjangan banjir lahar dingin Gunung Semeru dan menyeret motor Tofa pun viral di media sosial dan menjadi berbincang warganet.
Kendati sepeda motor kesayangan kini hancur namun Ali Mustofa tetap bersyukur bisa selamat dari peristiwa yang ia alami.
Seperti diketahui banjir bandang lahar dingin Gunung Semeru Jumat lalu mengakibatkan 5 jembatan di Kabupaten Lumajang putus dan puluhan rumah rusak.
Pemerintah Kabupaten Lumajang telah menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir lahar dingin Gunung Semeru selama 14 hari.
Editor : Diva Zahra
Artikel Terkait