LUMAJANG, iNewsLumajang – Meski bermukim di wilayah rawan bencana, sebagian besar warga Dusun Sumberkajar, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang, enggan direlokasi.
Padahal, rumahnya terdampak banjir lahar hujan Gunung Semeru yang terjadi pada Jumat (7/7/2023).
Salah seorang warga bernama Sofina asal Dusun Sumberkajar menolak jika harus dipindah ke lokasi hunian tetap di Desa Sumbermujur, ia beralasan jika berada di sana sulit untuk mencari pekerjaan baru.
Di Sumberkajar, kata Sofina, ia dan suaminya bekerja sebagai petani gula merah.
"Kalau di huntap ya benar tetap dapat pekerjaan baru tapi kan sulit, kalau disini kan sudah ada, kerjanya jadi petani" ucap Sofina.
Rohimah, pengungsi lain dari Dusun Sumberkajar juga menyampaikan hal yang sama.
Menurutnya, meski tinggal di daerah rawan namun ia mengaku tetap ingin tinggal di tanah kelahirannya.
Namun begitu, Rohimah mengatakan, apabila sewaktu-waktu banjir lahar datang lagi dan menerjang rumahnya, ia dan keluarganya akan rela jika direlokasi.
"Ya nanti kalau banjirnya sampai kena rumah dan parah direlokasi. Kalau sekarang kan belum. Ya kena tapi sedikit cuma genangan saja," ungkapnya.
Sampai saat ini, pemerintah belum ada rencana untuk melakukan relokasi terhadap warga di Dusun Sumberkajar.
Namun, pemerintah mendesak kepada warga yang terdampak dan telah mendapatkan hunian relokasi untuk segera pindah ke Desa Sumbermujur.
"Yang sudah dapat rumah ya harus pindah, kita akan pastikan pasca ini secepatnya mereka pindah," tegas Bupati Lumajang Thoriqul Haq.
Editor : Diva Zahra
Artikel Terkait