LUMAJANG, iNews Lumajang.id - Penolakan pembangunan jalan tol lingkar timur - selatan solo yang ditolak tiga Bupati, mendapat komentar dari Bupati Lumajang Thoriqul Haq.
Diketahui, rencana pembangunan jalan tol lingkar timur - selatan solo mendapat penolakan dari Bupati Klaten, Sukoraharjo, dan Karanganyar.
Sambil menyebut nama Walikota Solo itu, Thoriq berkelakar jika masih ribet, tolnya diminta untuk diberikan ke Kabupaten Lumajang saja.
"Mas Gibran, jalan tolnya kasih ke Lumajang saja. Tidak ribet, semua setuju, tidak ada yang nolak, apalagi sudah ada PERPRES. Pak Presiden udah tanda tangan," kata Thoriq di Lumajang, Sabtu (07/01/2023).
"Apa perlu aku telpon, atau kita ketemu juga boleh, sambil ngopi," lanjut Thoriq.
Thoriq bercerita, latar belakang statement itu dikeluarkan karena heran saat melihat pemberitaan ada kepala daerah yang menolak adanya jalan tol.
Menurutnya, hal ini berbanding terbalik dengan Kabupaten Lumajang yang menginginkan adanya jalan tol tapi tidak kunjung terealisasi.
"Saya kan mikirnya begini kok ada bupati menolak tol itu, sementara kita yang ingin tol tidak dapat tol kok gak dapat tol itu kan menurut saya kok emane tidak dikasihkan Lumajang saja," tutur Thoriq.
Perihal penolakan tiga bupati di sekitar Solo yang menolak tol, Thoriq mengatakan enggan untuk berkomentar lebih jauh.
"Saya ini ya nggak mau mengomentari itu (penolakan 3 Bupati), saya itu malah begini mikirnya kalau disana (Solo) ditolak, kasihkan saja ke Lumajang tolnya," ucapnya.
Perihal ajakan ngopi dalam statemen sebelumnya, Bupati yang akrab disapa Cak Thoriq ini menegaskan bahwa itu ditujukan kepada Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka.
"Ya ke Mas Gibran, kalau misalkan Mas Gibran setuju untuk dipindah ke Lumajang ya tak telfon e, tak jak ngopi," kelakarnya.
Sebelumnya, Thoriq sempat menyinggung progres rencana pembangunan jalan tol Probolinggo - Lumajang. Menurutnya, semua persiapan yang dibutuhkan sudah selesai dan tinggal menunggu realisasi.
"Jalan tol itu pak presiden sudah tandatangan, fisibility study juga sudah, jalurnya sudah, tinggal eksekusinya saja," terang Thoriq.
Rencananya, jalan yang punya nilai investasi hingga Rp 4,7 triliun ini akan dibangun dengan sistem Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Namun, kabarnya rencana itu tengah dievalusi pemerintah pusat lantaran pandemi covid-19 sudah selesai.
Pemerintah tengah mempertimbangkan untuk menggunakan sistem sharing dengan badan usaha maupun sepenuhnya menggunakan APBN.
"Saya sudah tiga kali ke Kementerian PUPR termasuk Dirjen Pembiayaan memang ada skema yang akan diputuskan apakah tetap berdasarkan KPBU, atau sebagian APBN atau APBN murni. KPBU ini istilahnya semuanya akan digarap oleh swasta," pungkasnya.
Dalam rencana pembangunan jalan tol Probolinggo - Lumajang, ada dua exit tol yang diusulkan Pemerintah Kabupaten Lumajang.
Pertama, berada diantara Kecamatan Ranuyoso dan Kecamatan Klakah. Kedua, antara Kecamatan Kedungjajang dan Kecamatan Jatiroto.
Selain itu, Pemkab juga mengusulkan ada rest area di masing-masing sisi jalan yang akan dijadikan sebagai pasar buah khas Lumajang.
Editor : Diva Zahra
Artikel Terkait