Tradisi Grebeg Maulid Warga Pandansari Berebut Aneka Perabotan Rumah Tangga

LUMAJANG, iNewsLumajang.id – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Pandansari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang berlangsung meriah dengan tradisi unik yang dikenal sebagai Grebeg Maulid. Warga berbondong-bondong mengikuti acara rebutan hadiah dan hasil bumi yang digantungkan panitia sebagai bagian dari rangkaian perayaan.

Sejak awal acara, antusiasme masyarakat sudah tampak. Berbagai bingkisan diperebutkan, mulai dari peralatan rumah tangga, jajanan anak-anak, hingga hasil pertanian seperti buah dan sayuran. Tradisi ini selalu ditunggu setiap tahun karena menghadirkan suasana keceriaan sekaligus mempererat kebersamaan antar warga.

Baca Juga

Lumajang Luncurkan Wifi Publik di 21 Titik, Dorong Ekonomi Digital Rakyat

Kegiatan diawali dengan doa bersama dan pembacaan sholawat Nabi yang dipimpin tokoh agama setempat. Setelah itu, suasana berubah riuh ketika warga dari anak-anak hingga orang dewasa berbaur untuk mendapatkan hadiah.

“Senang sekali bisa ikut rebutan. Hadiahnya macam-macam, tadi sampai manjat supaya bisa dapat,” ujar Farel, salah satu warga, Jumat (5/9/2025).

Dimas Febrianto, tokoh pemuda sekaligus panitia acara, mengatakan bahwa tradisi tersebut sudah berlangsung sejak lama dan diwariskan turun-temurun. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya peringatan Maulid Nabi, tetapi juga sarana menjaga kerukunan.

Baca Juga

Banjir Lahar Hujan Gunung Semeru Jebolkan Tanggul di Lumajang, Dua Truk Tambang Terjebak

“Ini warisan dari orang tua kami dulu. Selain sebagai bentuk syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW, kegiatan rebutan hadiah juga mempererat persaudaraan antarwarga,” jelasnya.

Bagi masyarakat Pandansari, Grebeg Maulid lebih dari sekadar seremoni tahunan. Di balik kemeriahan dan tawa warga, tersimpan pesan penting tentang menjaga tradisi, memperkuat ikatan sosial, serta meneladani ajaran Rasulullah dalam membangun persaudaraan dan kerukunan.

Editor : Diva Zahra