Layanan Dokter Muter Jangkau Masyarakat Pelosok Desa di Lumajang Dapatkan Layanan Kesehatan Gratis

LUMAJANG, iNewsLumajang.id – Akses layanan kesehatan kini semakin mudah dijangkau warga desa terpencil di Lumajang. Melalui program layanan keliling Dokter Muter, tim medis hadir langsung di Desa Pandansari, Kecamatan Kedungjajang, membawa berbagai layanan kesehatan secara gratis.

Program ini merupakan bagian dari agenda Sehari Ngantor di Kecamatan Terpadu (Setor Madu) yang dirancang untuk mendekatkan pelayanan publik ke masyarakat, khususnya yang tinggal di pelosok.

Baca Juga

Diduga Hendak Mencuri, Pria di Lumajang Dihajar Massa dan Sepeda Motornya Dibakar

Berbagai layanan medis disediakan, mulai dari pemeriksaan umum, perawatan gigi, pemeriksaan USG, deteksi dini penyakit tidak menular, hingga layanan kesehatan bagi ibu hamil. Kehadiran layanan keliling ini disambut antusias oleh warga. Sejak pagi, puluhan orang berkumpul di lokasi kegiatan untuk mendapatkan pelayanan sekaligus edukasi kesehatan.

“Dulu kami harus ke puskesmas yang jaraknya cukup jauh. Sekarang lebih mudah karena tenaga medis langsung datang ke desa,” ujar Siti Aminah, warga setempat.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Lumajang, dr. Rosyidah, menjelaskan bahwa program Dokter Muter dirancang sebagai upaya menjawab ketimpangan akses layanan medis yang selama ini dirasakan masyarakat desa.

Baca Juga

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Terdampar di Pantai Selatan Lumajang Tanpa Pakaian

“Sekarang bukan warga yang datang ke fasilitas kesehatan, tapi justru fasilitas kesehatan yang mendatangi warga,” katanya.

Sementara itu, Bupati Lumajang, Indah Amperawati, yang turut hadir meninjau kegiatan, menegaskan pentingnya kehadiran negara hingga ke pelosok.

“Negara harus hadir sampai pelosok, bukan hanya di pusat kota. Kami ingin memastikan seluruh warga, tanpa kecuali, mendapat layanan kesehatan yang setara dan mudah dijangkau,” ujarnya.

Baca Juga

Putra Garuda Lumajang Siap Berlaga di Piala Soeratin U-13

Layanan keliling ini tidak hanya memberikan kemudahan dari sisi biaya dan waktu, tetapi juga dianggap sebagai bentuk pelayanan publik yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan dasar masyarakat.

Editor : Diva Zahra