Edukasi Kebencanaan Sasar Peserta Didik Baru Melalui MPLS di Lumajang

LUMAJANG, iNewsLumajang.id – Edukasi kebencanaan kini mulai disisipkan dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk peserta didik baru di jenjang menengah. Program ini bertujuan menumbuhkan kesadaran kolektif generasi muda terhadap ancaman bencana yang kerap terjadi di wilayah Lumajang.
Pelaksana Tugas Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Erry Wahyu Kartika, menegaskan bahwa siswa harus menjadi garda terdepan dalam membangun budaya sadar bencana.
“Anak-anak sekolah bukan hanya dituntut memahami teori, tetapi juga harus siap secara mental dan teknis saat bencana benar-benar terjadi,” ujarnya.
Materi yang disampaikan mencakup pengenalan berbagai jenis bencana seperti letusan gunung api, banjir, dan gempa bumi. Selain itu, siswa juga dikenalkan dengan pentingnya Tas Siaga Bencana, jalur evakuasi, titik kumpul, hingga sistem peringatan dini berbasis masyarakat.
Metode penyampaian dilakukan secara interaktif melalui permainan edukatif, ice breaking, simulasi sederhana, hingga peran tanggap darurat. Cara ini dirancang agar siswa memahami materi secara aplikatif.
“Kami ingin siswa tidak sekadar mendengar, tetapi mengalami secara langsung bagaimana merespons bencana. Edukasi ini menyentuh ranah emosi, logika, dan keterampilan,” kata Erry.
Antusiasme siswa terlihat dari keaktifan mereka berdiskusi dan mengikuti simulasi. Pendekatan partisipatif ini dinilai efektif untuk membangun pemahaman jangka panjang mengenai kesiapsiagaan bencana.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif nasional “Sekolah Aman Bencana” yang mendorong pengurangan risiko bencana berbasis komunitas. Lumajang, yang memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana, menargetkan seluruh sekolah mulai dari tingkat dasar hingga menengah atas mendapatkan edukasi serupa.
“Ini bukan program sesaat, tetapi menjadi bagian dari sistem perlindungan generasi muda,” pungkas Erry.
Editor : Diva Zahra