Simulasi dan Bimtek Penanganan Mamalia Laut Terdampar di Pantai Wotgalih Lumajang

LUMAJANG, iNEWSLumajang.id – Kesadaran akan pentingnya pelestarian satwa laut kembali digaungkan dari pesisir selatan Jawa Timur. Puluhan peserta dari berbagai instansi dan elemen masyarakat mengikuti kegiatan Simulasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penanganan Mamalia Laut Terdampar yang digelar di Pantai Laut Selatan dan Gedung BUMDes Mandiri Sentosa, Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, Sabtu (19/4/2025).
Kegiatan ini menjadi upaya konkret dalam membangun sinergi lintas sektor guna meningkatkan kapasitas penanganan kasus mamalia laut yang terdampar, seperti paus, lumba-lumba, dan dugong.
Mamalia laut tersebut memiliki peran penting dalam keseimbangan ekosistem laut, namun kerap ditemukan terdampar akibat berbagai faktor seperti perubahan cuaca ekstrem, pencemaran, hingga disorientasi navigasi.
Bimtek ini menghadirkan materi teknis yang komprehensif, mulai dari pengenalan jenis-jenis mamalia laut, protokol penanganan darurat, hingga skema koordinasi antarinstansi.
Salah satu sesi yang paling menarik adalah simulasi penanganan langsung di pesisir pantai, di mana peserta diajak mempraktikkan langkah-langkah cepat dalam menghadapi situasi darurat nyata.
“Kasus terdamparnya mamalia laut bisa terjadi kapan saja. Jika masyarakat sudah dibekali keterampilan, peluang menyelamatkan nyawa satwa tersebut akan jauh lebih besar,” ujar perwakilan tim Bimtek dalam pelatihan tersebut.
Kepala Desa Wotgalih, dalam keterangannya pada Sabtu (19/4/2025), menyambut positif kegiatan ini dan berharap dapat dilaksanakan secara berkala. Menurutnya, kegiatan semacam ini mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian lingkungan pesisir.
Hal senada disampaikan Babinsa Wotgalih Koramil 0821-11/Yosowilangun, Peltu Guntur Rudi Purwanto, yang turut serta dalam kegiatan. Ia menegaskan bahwa keterlibatan TNI dalam pelestarian lingkungan merupakan bagian dari dukungan terhadap misi kemanusiaan.
“Sebagai aparat teritorial, kami tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga berperan dalam edukasi lingkungan. Pengetahuan ini sangat berguna dalam menghadapi kondisi darurat di wilayah pesisir,” jelasnya.
Kegiatan ini juga dihadiri berbagai pihak, di antaranya perwakilan UPT KP3 Probolinggo, Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar, Dinas Perikanan Kabupaten Lumajang, akademisi Universitas Airlangga, BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran, Bhabinkamtibmas, Pokdarwis, dan DESTANA Desa Wotgalih.
Editor : Diva Zahra