Musisi dan Pengunjung Diwajibkan Tanam Pohon
Alam indah yang dimiliki Desa Ranupani tidak ingin disia-siakan begitu saja dengan cara melakukan pembangunan terus menerus tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan.
Oleh karenanya, kini, para pengunjung Ranupani diwajibkan menanam satu pohon sebelum meninggalkan kawasan wisata.
Hal ini juga berlaku bagi para musisi dan penonton konser Mahameru Akustik saat itu dan akan diberlakukan sebagai kebijakan yang wajib dipenuhi oleh siapapun yang hendak berkunjung ke Ranupani.
Kebijakan itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, Ranupani kerap diterjang bencana banjir dan longsor saat musim hujan mulai mengguyur.
"Kita ingin ada keseimbangan, boleh berkegiatan tapi harus perhatikan lingkungan. Jangan buang sampah sembarangan dan tanamlah 1 pohon sebelum pergi," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq.
Bangkitkan Wisata Ranupani
Pasca rentetan musibah mulai dari pandemi covid-19 dan erupsi Gunung Semeru tahun 2021 dan 2022, kawasan wisata Ranupani memang sempat tertidur beberapa saat.
Kondisi itu, dimanfaatkan pemerintah untuk membangun berbagai infrastruktur utama dan penunjang. Termasuk ampfiteater, museum tengger, hingga infrastruktur pendukung seperti akses jalan menuju Ranupani.
Event kali ini, dimaksudkan untuk membangkitkan kembali salah satu kawasan strategis pariwisata nasional yang sebelumnya sangat ramai pengunjung.
Baik itu yang ingin berkemah di Ranu Regulo (danau yang terletak bersebelahan dengan Ranupani), melihat fenomena frozen Ranupani di pagi hari, hingga mendaki puncak Gunung Semeru.
"Kita habis diterpa musibah ya mulai covid sampai erupsi sehingga Ranupani yang jadi gerbang pendakian Semeru ini sepi pengunjung. Saat itu kita evaluasi sambil membangun beberapa infrastruktur, begitu semua selesai saat ini kita ingin bangkitkan lagi Ranupani dimulai dengan event semacam ini," kata Thoriq.
Thoriq menjelaskan, bernyanyi dengan suhu rendah punya tantangan tersendiri bagi musisi yang tampil. Tidak hanya itu, penonton juga dituntut dalam kondisi fit saat melihat konser ini. Pasalnya, suhu terendah di Ranupani bisa mencapai 4 derajat celsius.
Meski begitu, Thoriq tidak ingin event yang semeriah ini hanya sekali diadakan. Menurutnya Mahameru akustik akan diadakan setiap tahun di musim kemarau.
"Memang ini konsepnya akustik ya jadi ini ingin fokus kembali ke alam jadi ya musiknya musik yang kesannya atau karakternya karakter yang lebih natural, jadi saya ingin ini akan menjadi Event tahunan akustik Mahameru. apalagi yang nonton juga tadi segmennya macam-macam ya, ada mahasiswa ada yang dari luar kota Lumajang ," ujar Thoriq
"Tentu harus kita sampaikan kepada teman-teman yang akan mengisi acara di sini untuk supaya prepare terutama pakaiannya ini sekarang 8 derajat apalagi semakin malam tentu semakin dingin ya," tambahnya.
Kedepan, semua pertunjukan seni dan budaya bisa ditampilkan di amfiteater Ranupani Lumajang.
Sebelumnya, pagelaran seni dan budaya bertajuk Tengger Festival juga digelar di Amfiteater Ranupani dengan berbagai penampilan tari tradisional khas suku tengger.
"Semoga ini tidak hanya event akustik Semoga ke depan ada event yang lain, musik mungkin dengan segmen yang lain atau genre yang lain," pungkasnya.
Editor : Diva Zahra