LUMAJANG, iNewsLumajang.id - Suasana malam sunyi dan dingin yang biasanya ada di Danau Ranupani, Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mendadak dikerumuni ratusan pasang.
Mereka berbondong-bondong datang ke Ranupani hanya ingin merasakan sensasi menonton konser akustik di ketinggian 2.100 meter diatas permukaan laut (mdpl).
Pagelaran musik perdana yang digelar Pemerintah Kabupaten Lumajang bertajuk Mahameru Akustik ini digelar di Amfiteater tepat di pinggir hamparan air Danau Ranupani, Sabtu (2/9/2023) malam.
Satu per satu, grup musik lokal hingga nasional memukau ratusan pengunjung yang datang kala itu.
Pemandangan Danau Ranupani dengan latar perbukitan dan kabut tipis, dipadu dengan kilauan cahaya lampu panggung warna-warni menambah eksotika konser.
Ditambah, suasana dingin dengan suhu 8 derajat celsius dari hembusan angin danau diiringi lagu-lagu akustik dengan alunan melodinya membuat malam minggu di Ranupani terasa semakin syahdu.
Kebanyakan, pengunjung merupakan kalangan muda. Meski tidak sedikit pula yang datang bersama keluarga dan anak-anaknya.
Tidak hanya dari Lumajang, Mahameru Akustik ternyata juga menyedot animo warga dari kabupaten tetangga.
Riffa, pengunjung asal Kabupaten Malang salah satunya, untuk bisa menonton mahameru akustik di Ranupani, ia rela melintasi jalur memutar via Probolinggo dengan jarak tempuh lebih dari 5 jam perjalanan.
Jalan memutar dipilihnya lantaran jalan terdekat via Bantengan dengan jarak kurang dari dua jam terjadi kebakaran hutan dan lahan yang telah berlangsung sejak Rabu (30/8/2023).
Meski jalan itu tidak ditutup, kata Riffa, ia lebih memilih menghindari resiko dengan melintasi jalan memutar demi bisa menyaksikan idolanya tampil.
"Dari Malang, lewat Probolinggo, kan disini (Bantengan) ada kebakaran, ingin lihat Pusakata nyanyi akad," kata Riffa.
"Gak rugi karena keren pemandangannya, tapi dinginnya bikin menggigil padahal udah pakai jaket dobel," tambahnya.
Vinda, pengunjung lainnya dari Kecamatan Senduro menceritakan, perjuangannya bisa menonton konser ini.
Kata Vinda, ia harus berebut tiket dengan ribuan orang lainnya untuk bisa menonton idolanya secara langsung karena kuota penonton terbatas.
Meski menonton konser ini gratis, setiap hari Vinda harus melihat akun instagram resmi milik Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang @pariwisata_lumajang agar tidak ketinggalan jadwal pendaftaran penonton.
Awalnya, Vinda ingin mendaftar 2 tiket untuk dirinya dan sang ayah. Sayang, animo yang begitu tinggi membuatnya hanya mendapat 1 tiket.
"Begitu tahu ada mahameru akustik, setiap hari lihat instagram terus, awalnya mau lihat sama ayah, tapi gak kebagian jadi lihat sendiri," ungkapnya.
Editor : Diva Zahra