YOGYAKARTA, iNewsLumajang.id - Dalam dunia pendidikan, seorang guru sering kali dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Potret ini dengan tulus tercermin pada Surono, seorang guru di daerah Gunungkidul, Yogyakarta, yang dengan ikhlas berjalan kaki pulang pergi ke sekolah setiap hari.
Dengan jarak mencapai 6 kilometer dari rumah ke sekolah, dedikasi tinggi ini menjadi simbol semangatnya dalam memberikan ilmu kepada anak-anak didiknya.
Mengabaikan segala kendala, pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Surono bahkan berjalan kaki dengan bendera merah putih di tangan.
Ia menempuh perjalanan panjang selama sekitar satu setengah jam, melintasi sungai dan pedesaan, untuk tiba di lokasi upacara. Sebagai seorang guru agama di SMP, jarak yang harus ditempuhnya sekitar enam kilometer.
Perjalanan Surono tidaklah mudah. Ia harus melewati jalan-jalan kecil dan mengarungi sungai. Meskipun begitu, dengan tekad dan semangat, ia selalu mengambil istirahat sesekali, meneguk air putih, lalu melanjutkan perjalanannya.
Inspirasi besar bagi Surono datang dari pahlawan nasional Jendral Sudirman, yang dalam perjuangan melawan penjajah juga menjalani tantangan besar. Ia ingin menunjukkan kepada murid-muridnya bahwa setiap tujuan berharga memerlukan perjuangan.
Bagi Surono, bukanlah hanya tentang jarak yang dapat ditempuh, tetapi juga tentang semangat dan niat baik yang mendorong perjuangan.
Dengan ketekunan dan konsistensinya, ia berharap Indonesia akan semakin maju dan para guru akan menerima penghargaan yang setimpal dengan kontribusi mereka dalam mencerdaskan generasi bangsa.
Editor : Diva Zahra