LUMAJANG, iNewsLumajang.id – Banjir lahar hujan Gunung Semeru kembali menerjang sejumlah daerah aliran sungai, usai kawasan puncak Gunung Semeru diguyur hujan deras Rabu sore (28/12/2022). Banjir lahar kali ini mengakibatkan akses yang menghubungkan Dusun Sumberlangsep dengan Dusun Sumberkajar, Desa Jugosari Kecamatan Candipuro putus.
Banjir lahar hujan membawa material vulkanik berupa pasir dan batu-batu besar, yang meluluhlantakkan jembatan limpas Jugosari. Akibatnya sejumlah warga terjebak banjir selama berjam-jam di seberang dusun.
Lantaran tak kunjung surut sejumlah warga bahkan nekat menyeberangi aliran lahar yang masih cukup deras, untuk kembali ke rumah yang berada di Dusun Sumberlangsep.
Iskhak salah seorang warga yang nekat menyeberangi aliran lahar mengaku tidak ada pilihan lain, karena jembatan Jugosari yang tertimbun material banjir merupakan akses satu-satunya warga dari Dusun Sumberkajar ke Dusun Sumberlangsep.
“Saya sama keluarga pulang dari takziah sampai sini sudah banjir, tadi sempat nunggu 3 jam tapi banjirnya masih deras jadi ini nekat nyebrang karena sudah gelap”.
Sementara itu, dari data Pos Pengamatan Gunung Api Semeru banjir lahar hujan Rabu sore terekam seismograf sejak pukul 15.34 WIB dengan amplitudo maksimal 30 milimeter, dan terus meningkat sampai pukul 18.34 dengan amplitudo maksimal mencapai 38 milimeter.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi saat dihubungi mengimbau kepada masyarakat khususnya yang berada di sepanjang jalur aliran lahar Gunung Semeru untuk selalu waspada. Cuaca buruk berupa hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir sangat berpotensi mengakibatkan banjir lahar hujan.
“Kami selalu mengimbau kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas di sepanjang jalur lahar ketika cuaca sedang hujan, karena potensi banjir lahar hujan masih sangat besar” ujar Patria.
Hingga saat ini Gunung Semeru masih berstatus level 3 atau siaga, masyarakat dilarang beraktivitas di radius 13 kilometer dari puncak Gunung Semeru dan 17 kilometer di sepanjang Besuk Kobokan.
Editor : Diva Zahra