LUMAJANG, iNewsLumajang.id – Setiap September, Jalan Gubernur Suryo atau yang akrab disebut Embong Kembar berubah menjadi lebih berwarna. Pohon tabebuya yang tumbuh di sepanjang jalan bermekaran serempak, menghadirkan nuansa mirip musim semi di Jepang saat bunga sakura mekar.
Bunga-bunga tabebuya hadir dalam beragam warna, mulai putih, kuning, merah muda, hingga ungu. Pemandangan ini tidak hanya mempercantik wajah kota, tetapi juga mengubah kawasan tersebut menjadi ruang sosial dan rekreasi alami bagi warga.
Fenomena musiman ini biasanya berlangsung sekitar dua pekan. Selama periode itu, masyarakat berbondong-bondong datang, baik bersama keluarga maupun singgah sejenak selepas bekerja. Banyak yang mengabadikan momen langka tersebut untuk berswafoto.
“Banyak warga datang berfoto, dan kami senang tabebuya bisa menghadirkan kebahagiaan sekaligus menambah kesejukan kota,” ujar Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Lumajang, Agus Rokhman Rozaq, saat dihubungi, Senin (15/9/2025).
Keindahan tabebuya tak hanya memanjakan mata. Pohon ini juga berperan mengurangi polusi, memperbaiki kualitas udara, sekaligus menjadi penyejuk alami di tengah suhu perkotaan yang kian panas.
Warga pun diimbau ikut menjaga keberlangsungan pohon-pohon tersebut. Tidak membakar sampah atau merusak lingkungan menjadi bagian dari tanggung jawab bersama agar keindahan ini tetap terjaga.
Selain bernilai ekologis, fenomena tabebuya berpotensi menjadi daya tarik wisata tahunan. Kehadirannya kian menguatkan identitas Lumajang sebagai kota yang tidak hanya memiliki gunung dan pantai, tetapi juga ruang kota yang hijau dan ramah.
Editor : Diva Zahra
Artikel Terkait