BANDAR LAMPUNG, iNewsLumajang.id - Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Pitri Patmawati (21), menghadapi momen wisuda yang penuh pilu. Ayahnya, Alfian Mansur, meninggal dunia pada hari yang seharusnya Pitri merayakan kelulusannya. Meskipun diselimuti duka, Pitri berhasil memberikan kado terindah untuk sang ayah dengan meraih predikat Cumlaude dalam wisuda tersebut.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial, terlihat Pitri mengenakan kebaya di atas jubah dan toga saat memasuki ruang perawatan untuk melihat ayahnya yang terbaring di rumah sakit. Pitri mencium tangan sang ayah yang terlihat bangga dengan prestasinya yang tertera di selendang bertuliskan "cumlaude". Video kemudian menunjukkan Pitri terduduk di lantai, menangisi ayahnya yang tengah dirawat oleh dokter dan perawat.
Proses pemakaman sang ayah juga terekam dalam video tersebut. Pitri menceritakan bahwa ayahnya telah lama menderita penyakit jantung sejak awal kuliahnya, dan pada tanggal 15 September 2023, ayahnya dirawat di Rumah Sakit Handayani di Lampung Utara karena masalah tekanan darah. Namun, kondisinya tidak membaik, dan akhirnya dia dirujuk ke Rumah Sakit Abdoel Moeloek di Bandarlampung.
Pitri, meskipun sedang bersiap-siap untuk wisuda, tetap setia menemani ayahnya di rumah sakit. Dia bahkan mencoba merapikan pakaiannya di sana. Namun, Pitri akhirnya harus pulang ke kosnya untuk menyelesaikan persiapan lainnya.
Hari wisuda tiba, dan Pitri berangkat ke UIN Raden Intan Lampung. Saat itu, sang ayah meminta Pitri untuk membawakan nasi sambal. Pitri mencoba membangunkan ayahnya yang masih tidur dan berharap untuk berfoto bersama, tetapi ayahnya menolak karena merasa kurang rapi. Mereka berencana untuk berfoto di pagi hari setelah ayahnya mandi.
Namun, pada pukul 15.00 WIB pada tanggal 23 September 2023, Pitri diberi izin oleh ayahnya untuk pergi ke studio foto. Namun, saat dia sedang di studio foto, dia mendapat telepon bahwa ayahnya sudah koma karena masalah jantung. Pitri segera kembali ke rumah sakit, tetapi sayangnya, ayahnya sudah dalam kondisi kritis.
Pitri mencoba mengingat pesan terakhir ayahnya, yang selalu mengatakan bahwa apapun yang terjadi, dia harus menyelesaikan kuliahnya. Pitri berhasil meraih gelar sarjana Cumlaude dengan IPK 3,6 dalam waktu 3 tahun 9 bulan. Pada hari itu, ayahnya juga merayakan ulang tahunnya yang ke-58.
Pitri Patmawati menghadapi momen wisuda yang penuh dengan perasaan bercampur aduk karena kehilangan ayahnya yang tercinta. Meskipun begitu, prestasi gemilangnya adalah bukti cinta dan penghormatannya terhadap pesan terakhir sang ayah.
Editor : Diva Zahra
Artikel Terkait