PURWAKARTA, iNewsLumajang.id - Panji Petualang yang dikenal sebagai pawang ular ternama, kini sedang menghadapi tantangan penyakit diabetes.
Informasi terbaru mengenai kondisinya terungkap melalui Kang Dedi Mulyadi, yang berbagi momen kunjungannya ke kediaman Panji di Purwakarta, Jawa Barat, melalui saluran YouTube pribadinya.
Saat tiba di rumah Panji, Dedi Mulyadi terkejut melihat penurunan berat badan dan wajah pucat sang pawang ular. Ia dengan cemas bertanya mengenai kondisi Panji.
"Kamu kenapa itu wajahnya, kok pucat sekali? Sakit apa kamu?" tanya Dedi Mulyadi kepada Panji Petualang di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, dikutip Rabu (9/8/2023).
Dalam tanggapannya, Panji menerangkan bahwa ia telah mengidap penyakit diabetes selama lima bulan terakhir.
"Sakit gula," jawab Panji Petualang.
Keheranan pun muncul pada Dedi Mulyadi, mengingat Panji Petualang terkena diabetes pada usia yang relatif muda, yaitu 34 tahun.
Dedi Mulyadi kemudian bertanya mengenai kadar gula dalam tubuh Panji, untuk memahami lebih jauh mengenai kondisi kesehatannya.
"Memang berapa gulamu?" tanya Dedi Mulyadi.
"Kadang 300, kadang 200," ujar Panji Petualang.
Dalam perbincangan lebih lanjut, Dedi Mulyadi ingin mengetahui penyebab munculnya diabetes pada Panji.
"Kenapa bisa kena gula? Memangnya kamu ada riwayat gula dari keluarga?" cecar Dedi Mulyadi.
Panji memberikan penjelasan bahwa diabetes yang ia alami memiliki latar belakang faktor keturunan dari ayahnya serta gaya hidup dan pola makan yang kurang terjaga.
"Ada, dari bapak. Karena pola makan," ujar Panji Petualang.
Dedi Mulyadi menegaskan pentingnya perhatian terhadap kesehatan bagi Panji, terutama mengingat kesibukannya dalam merawat dan mengurus satwa.
"Aduh, kamu itu harus merawat tubuh. Ibaratnya, kendaraan yang kita punya saja harus dirawat. Begitu pula tubuh kamu," kata Dedi Mulyadi.
Semoga informasi ini memberikan pemahaman lebih dalam mengenai kondisi Panji Petualang dan pentingnya kesadaran akan kesehatan, bahkan dalam kesibukan sehari-hari.
Editor : Diva Zahra
Artikel Terkait