900 Sapi di Lumajang Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku, 70 Diantaranya Mati
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/01/03/0fb31_pmk.jpg)
LUMAJANG, iNewsLumajang.id – Ratusan sapi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dilaporkan terjangkiti Penyakit Mulut dan Kaki (PMK). Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Lumajang, sejak wabah ini merebak dua bulan lalu, tercatat sekitar 900 ekor sapi terinfeksi, dengan 70 ekor di antaranya mati.
Wabah PMK ini tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Klakah, Pasrujambe, Kunir, dan Senduro. Lonjakan kasus mulai terdeteksi sejak November 2024 dan terus berlanjut hingga awal Januari 2025.
Untuk menekan penyebaran penyakit ini, petugas DKPP Lumajang melakukan pemeriksaan sapi di pasar hewan di Kelurahan Rogotrunan, Kecamatan Lumajang. Selain pemeriksaan, petugas juga memberikan obat-obatan kepada peternak yang sapinya terjangkit PMK.
Rotib, salah seorang peternak di Lumajang, mengungkapkan bahwa sapinya mulai menunjukkan gejala PMK sejak dua bulan lalu. Ia mengaku selama ini hanya menggunakan ramuan tradisional untuk mengobati sapi miliknya.
"Sudah dua bulan sapi saya sakit. Sering mengeluarkan air liur berlebihan, seperti gejala PMK. Selama ini, saya hanya mengobati dengan kunyit. Makanya, sekarang saya minta obat dari dokter untuk sapi saya," ujar Rotib pada Jumat (3/1/2024).
Kepala DKPP Lumajang, Retno Wulan Andari, menjelaskan bahwa selain pemberian obat, pihaknya juga melakukan skrining terhadap sapi yang hendak masuk ke pasar hewan.
"Sapi yang menunjukkan gejala PMK tidak diperbolehkan masuk ke kawasan pasar. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus," jelas Retno.
Selain itu, upaya pencegahan juga dilakukan dengan memvaksin sapi-sapi yang sehat agar tidak tertular virus PMK. Pemerintah daerah berharap langkah ini dapat mengendalikan penyebaran wabah dan meminimalkan jumlah kematian ternak akibat penyakit tersebut.
Editor : Diva Zahra