Desa Sombo di Lumajang, Menjadi Teladan dalam Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

LUMAJANG, iNewsLumajang.id - Desa Sombo, yang terletak di Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menjadi sorotan atas keberhasilannya dalam mengelola sumber daya alam, khususnya air.

Menurut Kepala Desa Sombo, Samad, desa tersebut tidak pernah mengalami kelangkaan air, bahkan mampu menyuplai air bersih untuk dua desa tetangga.

Baca Juga

Puluhan Jurnalis di Lumajang Lakukan Aksi Tutup Mulut Tolak RUU Penyiaran

Samad menyatakan, "Desa Sombo memiliki keberuntungan karena memiliki sumber air yang melimpah. Selama saya menjabat sebagai Kepala Desa, kami belum pernah mengalami krisis air, apalagi sampai kekeringan. Bahkan, kami dapat memberikan bantuan air bersih untuk dua desa lain di sekitar. Ini adalah anugerah yang patut disyukuri."

Dalam konteks perlindungan sumber mata air, Samad menjelaskan bahwa langkah-langkah perlindungan telah diambil untuk memastikan kelimpahan air tetap berkelanjutan.

"Kami melakukan upaya yang berkelanjutan untuk melindungi sumber mata air. Air yang mengalir dari sumber mata air di Sombo bukan hanya menyokong kebutuhan Desa Sombo sendiri, tetapi juga memberi bantuan kepada masyarakat di dua desa sekitar," terang dia.

Baca Juga

Lintasan Mahameru Roller Skate Half Maraton Suguhkan Keindahan Alam Pesisir Selatan Lumajang

Pernyataan Kepala Desa Sombo tersebut menyoroti pentingnya keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam lokal. Dengan memanfaatkan potensi alam secara bertanggung jawab, Desa Sombo mampu memberikan kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat sekitar dan menjaga keberlangsungan lingkungan hidup untuk generasi mendatang.

Tindakan pengelolaan sumber daya air di Desa Sombo sejalan dengan pembahasan yang akan dilakukan dalam World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali, pada 18-25 Mei 2024.

Indonesia akan menunjukkan praktik baik dalam pengelolaan air di forum internasional yang membahas konservasi air, air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam.

Editor : Yayan Nugroho