get app
inews
Aa Text
Read Next : Mini Bus Elf Hancur Dihantam KA Probowangi di Lumajang, 11 Tewas 4 Luka Berat

Pemuda Kedawung Sukses Budidaya Sayur Meski Tinggal di Daerah Tandus

Sabtu, 25 Februari 2023 | 19:54 WIB
header img
Ahmad Rofi saat panen sayur di kebun hidroponik (foto: Yayan Nugroho)

LUMAJANG, iNewsLumajang.id - Siapa bilang bertani sayuran hanya bisa dilakukan di lahan yang subur dan memiliki sumber air melimpah, seorang petani muda bernama Ahmad Rofi (26) warga Desa Kedawung, Kecamatan Padang, Lumajang, berhasil menepis anggapan tersebut.

Pemuda 26 tahun itu sukses budidaya sayur selada meski tinggal di daerah yang tandus dan kering, bahkan sayuran yang ia tanam dapat tumbuh subur meski tanpa menggunakan pestisida.

Yah, Ahmad Rofi sukses budidaya sayur dengan menggunakan sistem hidroponik di halaman samping rumahnya, bahkan kini ia dapat meraup cuan 5 sampai 6 juta rupiah sekali panen.

Budidaya sayuran dengan sistem hidroponik ini dipilih, karena bermula dari keresahan Ahmad Rofi yang melihat daerahnya tandus dan kering sehingga tidak memungkinkan untuk bertani secara konvensional.

Ia kemudian belajar bertani dengan sistem hidroponik secara otodidak dan ternyata berhasil, tanaman sayur yang ia tanam tumbuh subur.

“Awalnya coba-coba tanam sayur dengan sistem hidroponik tapi masih skala kecil pakai botol bekas, belajar sendiri dari youtube” kata Ahmad Rofi.

Rofi menambahkan, budidaya sayuran menggunakan sistem hidroponik ini terbilang cukup mudah, bibit sayuran disemai di atas media tanam berupa spon dan disiram menggunakan air, penyemaian ini memakan waktu kurang lebih satu minggu.

Setelah bibit sayuran berusia satu minggu mulai tumbuh, barulah dipindah ke pipa-pipa saluran hidroponik, sayuran ini bisa dipanen setelah usia 40 hari dengan menjaga nutrisi di dalam air.

“Yang penting menjaga nutrisi dan PH airnya, agar sayurannya bisa tumbuh dengan baik” ujar Rofi.

Yah kunci sukses budidaya sayur dengan sistem hidroponik ini, salah satunya dengan menjaga nutrisi dan sirkulasi air, bahkan jika sirkulasi air terjaga sayuran akan tumbuh subur meski tanpa pestisida.

Ahmad Rofi menjual hasil panen sayur seladanya ke beberapa rumah makan dan toko modern yang ada di wilayah Kabupaten Lumajang.

“Untuk pemasaran kita jual ke restoran dan pemilik usaha katering, 1 kilogramnya Rp25 ribu” tutup Rofi.

Kini berkat kesuksesannya budidaya sayur dengan sistem hidroponik, Ahmad Rofi dapat merubah pola pikir jika bertani adalah profesi yang tidak menjanjikan.

Editor : Diva Zahra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut