LUMAJANG, iNewsLumajang.id – Semangat juang atlet muda Lumajang kembali membuahkan hasil membanggakan. Kontingen Ju-Jitsu Kabupaten Lumajang berhasil membawa pulang enam medali dalam ajang Unesa Open XIX Southeast Asia 2025, yang digelar di Mall City of Tomorrow, Surabaya, pada 17–19 Oktober 2025.
Kejuaraan tingkat Asia Tenggara yang diadakan secara by invitation itu mempertemukan atlet-atlet terbaik dari berbagai daerah di Indonesia serta sejumlah negara tetangga. Dalam persaingan yang ketat, para atlet Lumajang tampil tangguh dan menunjukkan kemampuan teknik Ju-Jitsu yang semakin matang.
Dari sembilan atlet yang dikirim, enam di antaranya sukses meraih medali. Berikut daftar peraih medali asal Lumajang:
• Eristia Fatmawati – Juara II Komite Upper 17 Putri Kelas E
• Nor Aisyah Zahra – Juara II Randore Under 16 Putri Kelas E
• Amelia Candra Dewi – Juara III Komite Upper 17 Putri Kelas B
• Umairoh Siska Rahmadhani – Juara III Komite Upper 17 Putri Kelas C
• Aulia Fitri Indana Zulva – Juara III Komite Upper 17 Putri Kelas F
• Achmad Bagus Fergiansyah – Juara III Randore Upper 17 Putra Kelas A
Capaian tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi Lumajang. Selain mampu bersaing di level internasional, prestasi ini juga menjadi bukti bahwa pembinaan olahraga Ju-Jitsu di daerah terus berkembang dan berorientasi pada prestasi jangka panjang.
Ketua Pembina PBJI (Persatuan Bela Diri Ju-Jitsu Indonesia) Lumajang, Muhammad Zaelani, mengapresiasi perjuangan para atlet. Ia menilai, keberhasilan ini tidak lepas dari semangat juang, disiplin, dan kekompakan tim.
“Anak-anak ini berlatih dengan penuh dedikasi. Mereka tidak hanya membawa nama perguruan, tapi juga nama Lumajang di tingkat Asia Tenggara. Prestasi ini lahir dari kerja keras, semangat pantang menyerah, dan dukungan semua pihak,” ujar Zaelani, Senin (20/10/2025).
Sementara itu, pelatih sekaligus pendamping atlet, Dhen Mas Agung Prasetyo, mengatakan bahwa hasil ini menjadi motivasi untuk menyiapkan atlet Ju-Jitsu Lumajang yang lebih siap bersaing di kejuaraan nasional maupun internasional.
“Enam medali ini bukti bahwa Lumajang memiliki potensi besar. Dengan pembinaan yang berkelanjutan, kami optimistis bisa melahirkan lebih banyak juara dari daerah,” ungkapnya.
Menurutnya, olahraga bela diri seperti Ju-Jitsu bukan hanya ajang adu teknik, tetapi juga sarana membentuk karakter, disiplin, dan sportivitas. Dari latihan dan pertandingan, para atlet belajar tentang kerja keras, pantang menyerah, serta rasa bangga terhadap daerah asal.
Keberhasilan ini juga sejalan dengan upaya Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam memperkuat pembinaan olahraga berkelanjutan, khususnya bagi generasi muda. Dengan dukungan fasilitas, pelatih, dan sistem pelatihan yang baik, Ju-Jitsu diharapkan menjadi salah satu cabang olahraga unggulan Lumajang di masa depan.
“Prestasi ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang para atlet muda Lumajang. Semoga mereka terus berlatih, berprestasi, dan menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya,” pungkas Zaelani.
Editor : Diva Zahra
Artikel Terkait