JAKARTA, iNewsLumajang.id - Belakangan ini, linimasa media sosial TikTok diramaikan oleh tren penggunaan cairan infus jenis NaCl 0,9 persen sebagai toner wajah.Beberapa pengguna mengklaim bahwa cairan infus ini dapat membuat kulit wajah lebih glowing dan menghilangkan jerawat membandel.
Klaim serupa juga ramai di kolom komentar, dengan banyak warganet mengaku bahwa kulit mereka menjadi mulus kembali berkat penggunaan cairan infus sebagai toner.
Namun, tren ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas dan keamanan penggunaan cairan infus tersebut sebagai toner wajah. Menurut dokter spesialis kulit dan kecantikan, dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, cairan infus tidak dapat dijadikan toner.
Cairan infus NaCl 0,9 persen adalah cairan fisiologis yang memiliki kesamaan karakter dengan cairan tubuh.
"Kalau infus itu tidak bisa dijadikan toner. Infus itu NaCl 0,9 persen dan itu adalah cairan fisiologis, artinya sama seperti cairan tubuh," ujar dr. Darmaputra melalui akun TikToknya, @darma_181, pada Rabu (10/7/2024).
Dr. Darmaputra juga menjelaskan bahwa cairan infus sesuai fungsinya hanya efektif untuk mengompres dan membersihkan luka. Kandungan cairan pada infus tidak bisa mengangkat kotoran atau mengatasi berbagai masalah kulit di wajah.
"(Infus) biasanya dipakai masuk ke darah, atau bisa untuk kompres dan membersihkan luka. Kandungannya itu tidak akan bisa mengangkat kotoran atau membersihkan wajah. Jadi infus itu tidak bisa digunakan sebagai toner," tegasnya.
Dokter Estetika, dr. Incognito, juga menyampaikan hal serupa. Menurutnya, cairan infus tidak lebih efektif dari toner karena hanya mengandung garam.
"Cairan infus yang lagi ramai dijadikan toner itu isinya air garam. Tidak akan mengalahkan toner yang sudah kalian punya," ujar dr. Incognito melalui akun TikToknya, @doctor.incognito_99.
Dalam dunia kecantikan, cairan infus memang sering digunakan oleh dokter untuk mencuci wajah pasien yang baru saja menjalani tindakan microneedling atau skin booster. Karena itu, banyak yang menganggap cairan infus efektif untuk meredakan jerawat. Namun, dr. Incognito menegaskan bahwa efek tersebut hanya bersifat sementara.
Bahkan, jika digunakan dalam jangka panjang sebagai toner wajah, cairan infus justru bisa mengiritasi kulit wajah hingga merusak skin barrier.
"Memang, bisa membantu meredakan jerawat dan kemerahan. Tapi cuma sesaat, dalam jangka panjang malah bisa bikin iritasi dan skin barrier rusak, karena tidak dirancang untuk jangka panjang, bukan untuk skincare," tuturnya.
"Ujung-ujungnya butuh lebih banyak produk dibanding kalian di awal. Cepat rusak dan formulanya tidak stabil. Kesimpulannya, tidak worth it kecuali kalian FOMO. Tidak bahaya banget, tapi intinya jangan FOMO," tegas dr. Incognito.
Editor : Diva Zahra
Artikel Terkait