PONOROGO, iNewsLumajang.id - Sebuah video viral menampilkan seorang emak-emak di Kabupaten Ponorogo tengah tantrum di tengah jalan raya telah mencuri perhatian warganet.
Tiga video dengan durasi berbeda berhasil menarik perhatian berbagai akun Instagram yang mengunggah kejadian tersebut.
Dalam rekaman tersebut, seorang polisi lalu lintas yang diidentifikasi sebagai Bripka Eko Andrianto berusaha menenangkan emak-emak berbaju pink, memakai celana hitam, dan jilbab cokelat.
Emak-emak tersebut terdengar mengucapkan, “Kalau tresno tenanan, gak mungkin nukokne warna ireng. Jare nukokne aku ba e nukokne awak dewe” (Jika cinta sejati, tidak mungkin membelikan warna hitam. Katanya membelikan aku, ternyata membelikan dirinya sendiri).
Kejadian ini terjadi pada Minggu (10/12/2023) sore sekitar pukul 15.00 WIB, dekat pos polisi Dengok. Awalnya, ada laporan dari masyarakat ke pos polisi tersebut, bahwa seorang emak-emak berniat mengakhiri hidup dengan cara berbaring di tengah jalan sambil berteriak, ungkap Bripka Eko pada Rabu (13/12/2023).
Bripka Eko merespons laporan tersebut dengan segera menuju lokasi. Saat tiba, emak-emak tersebut sudah menepi, tetapi masih menunjukkan perilaku tantrum dengan menangis histeris. Saat ditanya mengenai nama dan tempat tinggalnya, emak-emak tersebut tidak memberikan informasi yang jelas.
Ketika suaminya, yang diketahui bernama M, tiba dengan sepeda motor Shogun, emak-emak tersebut akhirnya mengakui bahwa rumahnya berada di Desa Crabak, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo.
Bripka Eko memperoleh keterangan bahwa setelah membeli sepeda motor dari dealer, emak-emak tersebut menginginkan kendaraan PCX berwarna hitam, namun suaminya membelikan berwarna merah.
“Tidak hanya itu, keinginan lainnya adalah PCX tersebut atas namanya. Akan tetapi sang suami tidak mau dan tetap mengatasnamakan kendaraan atas nama sang suami,” ungkap Bripka Eko.
Setelah berbagai upaya, termasuk mengganti nama kendaraan, emak-emak tersebut akhirnya bersedia pulang. Dari penuturan keduanya, terungkap bahwa pasca pembelian kendaraan roda dua secara tunai, mereka terlibat dalam pertengkaran.
Perselisihan tersebut mencapai puncaknya saat sang suami, kesal dengan cekcok di tengah jalan, menurunkan emak-emak di tengah sawah.
“Malah mau mengakhiri hidupnya. Tak sampai 5 menit, suaminya kembali dan turut menenangkan. Sudah balik ke rumah,” jelas Bripka Eko.
Editor : Diva Zahra
Artikel Terkait