Ingin Jadi Spiderman, Seorang Anak Berusia 8 Tahun Sengaja Gigitkan Tangannya ke Laba-laba Berbahaya

Ibu anak tersebut segera membawanya ke pusat kesehatan dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum San Juan de Dios di kota Oruro karena keadaan darurat medis. Dokter di rumah sakit tersebut segera mengidentifikasi spesies laba-laba yang menggigit anak tersebut dan memberikan pengobatan yang diperlukan. Beruntungnya, setelah mendapatkan pengobatan yang tepat, kondisi anak tersebut stabil dalam waktu singkat.

"Anak itu tidak mempertimbangkan risikonya, mengambil laba-laba tersebut dan meletakkannya di bagian belakang telapak tangannya, tempat laba-laba itu menggigit," kata Vásquez kepada kantor berita EFE.

"Kami sangat prihatin karena analisis dan pertanyaan yang diajukan kepada anak itu ketika dia sudah pulih menunjukkan bahwa dia mengambil arakhnida itu dengan tujuan yang sederhana-bahwa dia ingin menjadi Spider-Man," tambahnya.

Dokter pun meyakinkan bahwa laba-laba hitam dengan punggung berwarna merah ini adalah Black Widow. "Laba-laba ini tidak menyebabkan seseorang menjadi Spider-Man - sebaliknya, mereka membahayakan nyawa," jelas Vásquez.

Kejadian ini mengingatkan pada kasus serupa di masa lalu, di mana beberapa anak laki-laki dari Bolivia juga mencoba menggigit laba-laba black widow dengan harapan mendapatkan kekuatan seperti pahlawan super.

Meskipun gigitan laba-laba black widow jarang mengakibatkan komplikasi serius, kasus seperti ini menunjukkan betapa pentingnya pendidikan kepada anak-anak tentang bahaya nyata yang dapat timbul dari tindakan semacam itu.

Dalam menghadapi minat anak-anak terhadap pahlawan super, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan pengertian yang tepat tentang batasan antara fiksi dan kenyataan. Selain itu, kesadaran tentang risiko yang mungkin timbul dari tindakan impulsif harus ditanamkan dalam diri anak-anak.

Kisah ini adalah pengingat penting bagi semua pihak untuk memastikan bahwa anak-anak memahami konsekuensi nyata di dunia nyata, bahkan jika terinspirasi oleh pahlawan super favorit mereka.

Editor : Diva Zahra