JAKARTA, iNewsLumajang.id - Generasi Z, terutama perempuan muda, dilaporkan menghadapi masalah yang unik, yang dikenal sebagai "beauty anxiety".
Istilah ini mengacu pada kecemasan yang muncul akibat rasa takut ditolak oleh lingkungan karena penampilan fisik yang tidak sesuai dengan standar yang berlaku dalam masyarakat.
Menurut praktisi estetika profesional, Dr. Nataliani Mawardi, banyak perempuan muda dari Generasi Z yang mengalami kondisi ini.
"Sebagian besar individu yang mengalami beauty anxiety adalah perempuan muda," ujar Dr. Mawardi dalam pernyataan tertulis yang diterbitkan pada Kamis, 10 Agustus 2023.
"Karena beauty anxiety juga, banyak remaja akhirnya kurang bisa menerima dirinya sendiri," tambah dr Nat yang juga penggagas klinik kecantikan NMW Clinic.
Psikolog Dian Wisnuwardhani menjelaskan bahwa beauty anxiety umumnya muncul sebagai hasil dari berbagai faktor, termasuk pengalaman traumatis pada masa kecil seperti pengolok-olokan dari teman sebaya.
Pengalaman semacam itu dapat mengakibatkan individu mengalami apa yang disebut sebagai "body dissatisfaction" atau ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh mereka.
Dian menambahkan bahwa beauty anxiety umumnya dialami oleh perempuan muda yang tinggal di kota besar, di mana penampilan fisik dianggap sangat penting.
Ia menekankan pentingnya membangun citra diri yang positif dan memiliki pandangan mental yang kuat bagi Generasi Z. Jika masalah ini sudah mengganggu, konsultasi dengan tenaga profesional menjadi hal yang perlu dipertimbangkan.
"Bahkan, orang yang dulunya suka diejek atau diledek bisa terjebak dalam 'body image' yang ada di lingkungan sekitar atau standar kecantikan yang ada di media sosial," papar Dian.
Dr. Nataliani Mawardi juga menekankan pentingnya memiliki pandangan positif terhadap diri sendiri dan menjaga kesehatan mental.
"Penting untuk memupuk rasa percaya diri dan memelihara pola pikir yang sehat dengan pola perawatan kulit yang komprehensif," ungkapnya.
Dalam upaya mengatasi beauty anxiety, Dian menyarankan untuk mengadopsi praktik afirmasi positif dan bersyukur atas apa yang dimiliki.
Menurut Dian, ketika individu sudah memiliki pandangan yang positif terhadap diri sendiri, mereka dapat menjalani perawatan estetika secara komprehensif.
"Dengan begitu, mereka dapat memiliki nilai-nilai positif dalam dirinya. Tak hanya itu, mereka juga jadi bisa menerima kondisi dirinya atau self acceptance yang akhirnya dapat menjadi self confidence," kata Dian.
Hal ini akan membantu individu merasa lebih nyaman dengan diri mereka sendiri dan lebih menghargai makna kecantikan dalam segala aspeknya.
Editor : Diva Zahra
Artikel Terkait