JAKARTA, iNewsLumajang – Peristiwa memilukan yang pernah viral beberapa waktu lalu, Norma Risma, seorang istri yang mengalami pengkhianatan suaminya yang selingkuh dengan ibu mertuanya sendiri, Rihanah Anah, berhasil menarik perhatian seorang produser, Dheeraj Kalwani.
Kabar mengenai rencana pembuatan sebuah film yang mengisahkan perselingkuhan antara seorang ibu dan menantu telah tersebar luas.
Dikutip dari postingan @deecompany_official memperlihatkan gambar Norma Risma tengah berjabat tangan dengan Dheeraj Kalwani, sang produser yang tertarik untuk mengangkat kisah ini ke dalam dunia perfilman.
"Norma Risma bertemu Produser/CEO Dheeraj Kalwani di kantor Dee Company bercerita tentang kisahnya,"
"Kebayang kalau difilmkan?".
Dalam kabar yang beredar, film ini diduga akan mengisahkan kejadian memilukan yang terjadi di Banten, di mana Rihanah Anah, ibu Norma Risma, terlibat dalam dugaan perselingkuhan dengan menantunya, Rozy Zay Hakiki.
Meskipun mereka membantah adanya perselingkuhan, peristiwa tersebut telah menghebohkan banyak orang.
Rozy Zay Hakiki, suami dari Norma Risma, juga menampik kabar perselingkuhan tersebut. Dia mengaku memiliki permasalahan dalam rumah tangganya bersama mantan istrinya, Norma Risma, dan kerap curhat kepada ibu mertuanya.
‘Ada apa sih?’ katanya gitu kan, ‘Ramai-ramai gini. Itu mah orang sirik. Maksudnya sampai menggerebek bukan bener berbuat zina, mereka mah sirik’,” ujar Rozy menirukan pernyataan mantan ibu mertuanya.
Tidak hanya itu, muncul pula pengakuan dari seorang pria yang mengaku sebagai paman Rozy. Pria tersebut menyatakan bahwa Rozy memiliki hubungan berpacaran dengan ibu Norma Risma sebelum mereka menikah.
“Sebelum ada pernikahan dengan anaknya sudah ada hubungan, hubungan dekat,” ujar paman Rozy dikutip dari akun Instagram @sodakering.
“Pacaran dulu. Setelah R (Rozy) pacaran dengan H (Ibunya Risma), R juga pacaran sama NR,” sambung paman Rozy.
Namun, paman Rozy juga membantah bahwa keponakannya terlibat dalam perselingkuhan yang digerebek oleh warga.
“Tidak ada yang namanya diarak, tidak ada yang namanya digerebek satu kampung. Jadi penggerebekan hanya tiga orang, dan itu penggerebekannya bukan malam hari. Siang hari jam satu,” katanya.
Kisah tragis ini telah menyita perhatian banyak orang dan menjadi topik pembicaraan di berbagai media sosial.
Film yang akan mengisahkan peristiwa ini diyakini akan menarik perhatian banyak penonton karena melibatkan drama dan konflik yang mendalam antara hubungan keluarga.
Keputusan untuk mengangkat kisah ini ke dalam film tentunya menimbulkan beragam reaksi dan antusiasme dari masyarakat.
Editor : Diva Zahra
Artikel Terkait