LUMAJANG, iNewsLumajang.id – Sejarah panjang syiar Islam di Jawa Timur melahirkan tokoh dan alim ulama besar yang memiliki andil penting dalam perkembangan Islam di masa lampau, termasuk di wilayah Lumajang.
KH Anas Mahfudz menjadi salah satu sosok penting dalam sejarah Islam di Kabupaten Lumajang. Masyarakat Lumajang mengenalnya sebagai ulama yang kharismatik.
Untuk lebih mengenal sosok KH Anas Mahfudz, berikut ulasan fakta perjalanan hidupnya :
1.Merupakan Santri Kepercayaan KH. Hasyim Asy’ari
KH Anas Mahfudz belajar di Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang, beliau terkenal sebagai santri yang sangat cerdas dan tekun, beliau juga salah satu santri kepercayaan KH. Hasyim Asy’ari selaku pengasuh Pesantren pada masa itu.
KH. Anas Mahfudz kerap kali disuruh mengajar santri yang lain jika Kiai Hasyim berhalangan hadir. KH. Anas Mahfudz belajar di Pondok Pesantren Tebu Ireng sampai tahun 1928.
2.Berjasa Memajukan Pendidikan Islam di Lumajang
KH. Anas Mahfudz adalah seorang ulama yang memiliki figur kharismatik, moderat dan tanggung jawab, pengayom bagi setiap Masyarakat.
Hampir seluruh hidupnya dihabiskan untuk berjuang di jalan Allah, Kiai yang hidup dimasa Penjajahan, kiai yang hidup disaat Pendidikan Islam modern belum ada di Lumajang, namun beliau mampu untuk menciptakan sebuah Madrasah untuk Masyarakat Lumajang pada saat itu.
Selain berjasa dalam memajukan pendidkan Islam di Lumajang beliau juga aktif dalam berbagai organisasi masyarakat dan organisasi pejuang kemerdekaan.
3.Pendiri Nahdatul Ulama Cabang Lumajang
Sepulang dari tanah Makkah untuk melaksanakan ibadah Haji, beliau mengamati dan memperhatikan perkembangan kadaan umat Islam di daerah-daerah Kabupaten lain, dimana sudah banyak berdiri cabang-cabang organisasi umat Islam yang berdiri tahun 1926 yaitu Nahdlatul Ulama (NU).
Maka di awal tahun 1934, beliaupun tergerak untuk mempelopori berdirinya Cabang NU Lumajang tepat pada saat menjelang berlangsungnya muktamar NU Ke-9 di Banyuwangi, karena hal ini merupakan momen yang tepat sehingga dapat memanfaatkan kedatangan para ulama yang menghadiri muktamar Banyuwangi tersebut.
Peresmian Cabang NU Lumajang ditandai dengan pengajian Akbar bertempat di halaman masjid Jamik, dihadiri Hadrotus syeh KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah dan ulama-ulama dari Mesir Habibb Robah yang berpidato bahasa Arab yang diterjemahkan oleh KH. Wahab.
Itulah sedikit perjalanan hidup KH Anas Mahfudz, beliau wafat pada tahun 1989. Kini nama KH. Anas Mahfudz diabadikan menjadi nama masjid Jamik yang berada di Pusat Kota Lumajang.
Editor : Diva Zahra
Artikel Terkait