LUMAJANG, iNewsLumajang.id - Kyai sepuh Nahdlatul Ulama (NU), KH. Imron Anis, yang lebih dikenal sebagai Gus Imron, berbicara mengenai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lumajang yang akan datang. Pengasuh Pondok Pesantren Al Afkar Salafy ini berharap Pilkada Lumajang dapat berjalan dengan damai.
Menanggapi narasi yang menyebutkan bahwa NU harus memilih calon bupati dari NU, Gus Imron menyatakan ketidaksetujuannya. Ia menegaskan bahwa tidak ada kewajiban bagi warga NU untuk memilih calon bupati yang berasal dari kalangan NU.
"Tidak harus seperti itu. Kita semua tahu, Lumajang sudah beberapa kali berganti bupati. Jadi tidak harus dari NU. Kalau orang NU harus memilih orang NU di Pilkada, itu malah bertentangan dengan AD/ART NU," ujar Gus Imron pada Jumat (23/8/2024).
Menurut Gus Imron, Indah Amperawati, atau yang akrab disapa Bunda Indah, meskipun kerap dianggap bukan dari kalangan NU, tetap layak untuk didukung dalam Pilkada Lumajang.
"Saya sepakat dengan para kyai, Bunda Indah layak kita dukung. Walaupun berasal dari Muhammadiyah, ia tetap layak didukung oleh NU," katanya.
Terkait pandangannya tentang perempuan sebagai pemimpin, Gus Imron berpendapat bahwa perempuan tidak boleh memimpin dalam hal yang menyangkut kedaulatan.
Namun, jika menjadi kepala daerah, hal tersebut diperbolehkan.
"Yang tidak boleh itu perempuan menjadi pemimpin yang menyangkut kedaulatan, sebagian ulama besar tidak membolehkannya. Tapi kalau menjadi gubernur atau kepala daerah, itu tidak apa-apa, seperti Khofifah," jelasnya.
Ia menambahkan, "Yang tidak diperbolehkan adalah perempuan menjadi imam dalam shalat bagi laki-laki."
Gus Imron secara terbuka menyatakan dukungannya kepada Bunda Indah dalam Pilkada Lumajang. Ia berharap pemimpin yang terpilih nantinya adalah sosok yang mampu merangkul semua kalangan, bekerja dengan nyata, bersikap lembut, sopan, serta memiliki akhlak yang baik.
"Bunda Indah meninggalkan kesan yang baik sejak masa kepemimpinan Bupati Fauzi. Saat itu beliau menjabat sebagai Kabag Keuangan, dan ketika ada kegiatan para kyai di pendopo, yang menyiapkan acara adalah Bunda Indah," ungkap Gus Imron.
Gus Imron juga mengajak masyarakat Lumajang untuk menilai sendiri kepemimpinan bupati-bupati sebelumnya.
"Rasanya bagaimana, apakah merasa punya bupati atau tidak. Sepertinya kurang menyentuh masyarakat. Saya sempat kaget, kok bisa begini," tuturnya.
Gus Imron mengakui bahwa selama ini ia tidak pernah terlibat dalam politik praktis. Namun, kali ini ia memutuskan untuk terlibat dan mendukung Bunda Indah di Pilkada Lumajang.
"Sebelumnya, selama menjadi kyai, saya tidak pernah ikut terlibat dalam Pilkada. Baru kali ini, karena pengalaman sebelumnya," jelasnya.
Di akhir pernyataannya, Gus Imron berpesan bahwa siapa pun yang terpilih menjadi bupati Lumajang nantinya adalah kehendak Allah. "Yang tahu hanyalah Gusti Allah," pungkasnya.
Editor : Diva Zahra