LUMAJANG, iNewsLumajang.id - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang terus mengoptimalkan penanaman bawang merah sebagai upaya menjaga stabilitas harga serta memastikan ketersediaan pasokan di pasar.
Upaya tersebut dilakukan dengan menyebarkan penanaman di beberapa kawasan sentra produksi bawang merah, seperti di Kecamatan Kunir, Yosowilangun, Tekung, serta beberapa daerah sekitarnya.
"Kami mengajak para petani di wilayah selatan, khususnya di Kunir, Yosowilangun, Tekung, dan daerah sekitarnya untuk menanam bawang merah," ungkap Kepala Bidang Hortikultura, Hendra Suwandaru, saat ditemui di kantornya pada Senin (7/10/2024).
Hendra juga menjelaskan bahwa DKPP menargetkan penanaman bawang merah seluas 30 hektare per tahun.
"Untuk bulan ini memang belum ada panen, tetapi ada dua kelompok tani yang sedang menanam. Di Yosowilangun terdapat lahan seluas 2,8 hektare dan di Tekung 0,3 hektare, dengan tanaman berumur sekitar 12 hingga 20 hari," tambahnya.
Sebelumnya, DKPP telah menyalurkan bibit bawang merah kepada sejumlah kelompok tani melalui Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT). Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produksi bawang merah di Lumajang serta memenuhi kebutuhan pasar.
"Kemarin, kami telah menyalurkan sekitar 2,8 ton bibit bawang merah kepada kelompok tani di Desa Yosowilangun Kidul," jelas Hendra.
Untuk informasi, harga bawang merah di pasaran per 7 Oktober 2024 relatif stabil, yakni mencapai Rp18.000 per kilogram. Harga ini bertahan selama dua minggu terakhir.
Editor : Diva Zahra
Artikel Terkait