LUMAJANG, iNewsLumajang.id - Agama adalah urusan pribadi yang masing-masing individu memiliki kebebasan dalam memilihnya.
Terkadang, ada mereka yang memutuskan untuk memeluk agama Islam meskipun harus menghadapi penentangan dari orangtua mereka.
Namun, keputusan ini membuat mereka semakin kokoh dalam keyakinan mereka. Berikut adalah tiga kisah mualaf yang menentang orangtua mereka, namun tetap teguh dalam keislaman mereka:
1. Kyoichiro Sugimoto
Kyoichiro Sugimoto, lahir di Kota Seki, Jepang, memeluk Islam pada tahun 1997 setelah mengunjungi Bangladesh. Kebaikan hati orang-orang di Bangladesh menjadi awal ketertarikannya pada agama Islam. Ia mulai mempelajari Alquran dan terjemahannya dalam bahasa Jepang.
Kyoichiro kemudian menjadi seorang pendakwah Islam di Jepang, memberikan ceramah kepada kalangan Muslim dan non-Muslim, serta memimpin lembaga dakwah dan riset Islam. Puncak kebahagiaannya adalah ketika orangtuanya juga memeluk Islam, termasuk ayahnya yang sebelumnya menentang keras keputusannya.
2. Bella Saphira
Artis senior cantik, Bella Saphira, memutuskan untuk memeluk Islam pada tahun 2013. Keputusannya ini mengejutkan publik, terutama setelah tersebar undangan pernikahannya dengan Letnan Jenderal TNI Agus Surya Bakti.
Bella menghadapi rintangan dan penentangan dari keluarga, teman-teman, komunitas keagamaan, dan penggemar, terutama karena sebelumnya ia adalah seorang publik figur yang dikenal.
Bella bahkan harus merelakan pekerjaannya di dunia hiburan. Namun, keputusannya tidak pernah goyah. Setelah menjadi mualaf, Bella Saphira telah mengunjungi Makkah sebelum pandemi COVID-19.
3. Astrid Kuya
Astrid Kuya, seorang artis yang sebelumnya beragama Nasrani, memeluk Islam sebelum menikah dengan Uya Kuya. Orangtuanya adalah pemuka agama, dan pernikahan mereka mendapat penentangan keras.
Bahkan, ibunya pernah membuang mukenanya. Namun, Astrid tetap teguh dalam keyakinannya dan berdoa agar orangtuanya menerima dirinya. Akhirnya, dengan usaha dan kesabaran, orangtua Astrid akhirnya merestuinya. Meskipun hubungan awalnya merenggang, seiring berjalannya waktu, hubungan Astrid dengan ibunya semakin erat.
Kisah-kisah ini menggambarkan keteguhan hati para mualaf dalam mengikuti keyakinan Islam meskipun dihadapkan pada tantangan, terutama dari orangtua mereka. Keputusan mereka untuk memeluk Islam telah memperkaya hidup mereka dan membawa inspirasi bagi banyak orang.
Editor : Yayan Nugroho
Artikel Terkait