LUMAJANG, iNewsLumajang.id - Seorang ibu di Kabupaten Lumajang, berjuang seorang diri menghidupi lima buah hatinya dengan kondisi yang sangat memprihatikan.
Ibu itu bernama Ifatur Riski (47) warga Desa Kaliboto Lor, Kecamatan jatiroto, Kabupaten Lumajang.
Ifa tinggal dibawah rumah semi permanen yang berada dibelakang Pabrik Gula Jatiroto bersama lima orang anaknya yang masih duduk di bangku sekolah.
Anak pertama Ifa dan almarhum suaminya ialah Rahavina (13). Dilanjutkan Ravid (12), Rahes (9), Rava (5), dan Rangga (1).
Sejak sang suami meninggal dunia satu tahun lalu, putri sulungnya, Rahavina dititipkan kepada kakaknya yang ada di Jember. Saat itu, Ifa tengah mengandung putra bungsunya. Usia kandungannya baru lima bulan.
"Anak saya lima. Paling besar SMP, paling kecil 15 (bulan). Kalau suami meninggal satu tahun lalu, saya masih hamil yang kecil kira-kira lima bulan," kata Ifa di rumahnya, Rabu (25/1/2023).
Ifa yang setiap harinya hanya berjualan makanan ringan anak-anak harus berjuang seorang diri mendidik anak selayaknya ibu, dan menjadi tulang punggung keluarga bak seorang ayah.
Perjuangannya semakin berat untuk Ifa lantaran mereka tinggal dibawah rumah berukuran 4x3 meter yang triplek dan bambu hampir reog.
Ditambah, atap rumah itu memiliki beberapa lobang berukuran besar yang membuat anak-anak tetap kehujanan meski berada didalam rumah.
Ifa sudah menempati rumah itu delapan tahun lamanya. Sejak itu juga, setiap musim hujan, ia dan keluarganya tidak bisa istirahat dengan tenang.
"Bocornya ya banyak. Bukan bocor lagi namanya, kalau hujan itu gemrojok airnya," tambah Ifa.
Penghasilannya dari berjualan makanan ringan setiap hari tidak lebih dari Rp 20.000. Tentu, uang segitu tidak cukup untuk memperbaiki rumah.
Jangankan memperbaiki rumah, untuk makan setiap hari dan biaya sekolah anaknya pun tidak cukup.
"Tidak ada uang, buat makan saja kurang, belum sekolahnya anak-anak. Kadang juga sering dibantu tetangga, diberi makan," cerita Ifa.
Kegelisahan hati Ifa terdengar ke telinga Pemerintah Kabupaten Lumajang. Rabu (25/1/2023) siang, Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mendatangi gubuk kecil yang ditinggali Ifa dan 4 putranya.
Sambil menyerahkan bantuan renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) dari Baznas Lumajang, perempuan yang akrab disapa Bunda Indah juga berbincang mendengarkan keluh hati Ifa.
Dengan kondisi serba kekurangan, Ifa khawatir dengan masa depan pendidikan anak-anaknya.
"Tadi ibunya cerita kalau khawatir anaknya tidak bisa sekolah. Saya bilang, ibu gak usah galau, sekolah lima anaknya saya yang tanggung, kalau anaknya pintar, bisa sampai kuliah," kata Bunda Indah.
Indah menjelaskan, luputnya keluarga Ifa dari bantuan pemerintah, lantaran sang ibu baru terdaftar sebagai warga Lumajang enam bulan lalu.
Delapan tahun sebelumnya, meski sudah tinggal di Lumajang, status keluarganya masih warga Kabupaten Jember.
"Tidak masuk dalam program bantuan yang diturunkan pemerintah karena ibu ini dulu warga Jember, dan baru terdaftar disini enam bulan lalu," jelas Indah.
"Begitu bisa didaftarkan bantuan langsung kami berikan. Memang sangat memprihatinkan ya. Tapi ini komitmen kami Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk memberantas kemiskinan," pungkasnya.
Editor : Diva Zahra
Artikel Terkait