Penyakit Mulut dan Kuku Gelombang Dua Mulai Menyerang Sapi di Lumajang, 50 Sapi Terpapar

Yayan Nugroho
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang saat periksa sapi terjangkit PMK gelombang dua

LUMAJANG, iNewsLuamajang.id – Penyakit mulut dan kuku (PMK) gelombang dua mulai menyerang hewan ternak jenis sapi di Kabupaten Lumajang.

Hal ini berdasarkan pantauan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang yang mendapatkan laporan kasus PMK di beberapa desa.

Total, ada 50 ekor sapi di Lumajang yang teridentifikasi mengidap PMK. Sebarannya, ada di dua kecamatan yakni Kedungjajang dan Pasirian.

Sinto salah seorang peternak di Desa Bence, Kecamatan Kedungjajang mengatakan hewan ternak sapi miliknya mulai terserang PMK sejak 15 hari yang lalu, dengan gejala mulut mengeluarkan lendir dan tidak mau makan.

“Mulai terserang 15 hari lalu, awalnya tidak mau makan terus hari berikutnya keluar lendir dari mulutnya kemudian saya lapor ke petugas dan langsung di periksa” kata Sinto, Selasa (24/1/2023).

Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Lumajang Siswanto mengatakan pihaknya langsung menangani laporan kasus PMK gelombang dua agar penyebarannya dapat dikendalikan.

“Sampai sekarang sementara ada 50 ekor. Saat ini yang terbaru kita tangani di Desa Bence, Kedungjajang,” kata Siswanto.

Siswanto menyebut, yang terjangkit PMK gelombang dua ini adalah sapi-sapi yang belum divaksin.

Selain itu, mulai dibukanya pasar hewan beberapa bulan lalu membuat proses pengawasan sulit dilakukan. Sebab, banyak ternak milik warga yang belum mendapatkan vaksin.

"Ini yang terjangkit itu yang kemarin belum vaksin, karena kan pasar sudah buka, sapi itu kan kumpul banyak, begitu sampai kandang dan sapi di kandang itu belum vaksin ya langsung menyebar," tutur Siswanto.

"Kalau vaksinnya terbukti efektif ya, karena yang sudah vaksin itu tidak terpapar lagi meski ada sapi baru yang baru saja dari pasar," imbuhnya.

Lebih lanjut, Siswanto mengimbau, para peternak untuk tidak panik dan segera melaporkan pada petugas kesehatan hewan yang ada di desanya masing-masing.

Selain itu, peternak juga diharapkan untuk selalu menjaga kebersihan kandang salah satunya rutin menyemprot dengan cairan disinfektan.

"Imbauan kami warga tidak panik ya, apalagi sampai panic selling, karena PMK ini bisa disembuhkan. Kami minta kebersihan kandang untuk dijaga, jika butuh cairan disinfektan bisa minta ke petugas kesehatan hewan," pungkasnya.

Editor : Diva Zahra

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network