LUMAJANG, iNewsLumajang.id – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mendesak Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Desakan ini muncul sebagai buntut kasus pencurian empat sepeda motor milik mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah tersebut.
Insiden pencurian terjadi dalam kurun tiga hari di dua lokasi berbeda, yakni Kantor Desa Alun-alun, Kecamatan Ranuyoso, dan rumah Kepala Desa Tempeh Tengah, Kecamatan Tempeh. Dari empat motor yang hilang, tiga di antaranya milik mahasiswa Universitas Jember, sementara satu lainnya merupakan milik mahasiswa Universitas Islam Negeri KH. Achmad Shidiq (UIN KHAS) Jember.
Akibat peristiwa ini, delapan perguruan tinggi yang tergabung dalam program KKN kolaboratif memutuskan menarik 1.328 mahasiswa mereka dari lokasi pengabdian, meskipun masa kegiatan belum berakhir.
Ketua Umum HMI Komisariat Lumajang, Intan, menilai Kapolres gagal memberikan rasa aman kepada masyarakat, termasuk peserta KKN.
“HMI se-Kabupaten Lumajang mendesak Kapolres mundur karena telah meresahkan masyarakat dan tidak mampu memberikan rasa aman,” ujar Intan, Minggu (10/8/2025).
Menurutnya, maraknya pencurian kendaraan bermotor menjadi bukti lemahnya langkah preventif dari aparat kepolisian. Ia menilai kejadian yang berulang ini menunjukkan adanya persoalan sistemik yang perlu penanganan serius.
Intan menegaskan, meski para korban bukan warga asli Lumajang, mereka merupakan mahasiswa yang sedang mengabdi untuk masyarakat.
“Mahasiswa pengabdian adalah aset berharga bagi pembangunan komunitas. Mereka berhak mendapat perlindungan dan keamanan,” tegasnya.
HMI memberi ultimatum 3x24 jam kepada pihak kepolisian untuk mengungkap pelaku pencurian. Jika tenggat itu terlewati tanpa hasil, HMI bersama elemen masyarakat sipil akan menggelar aksi turun ke jalan untuk menuntut Kapolres mundur.
Editor : Diva Zahra
Artikel Terkait
