Akibat Fenomena Kemarau Basah Puluhan Hektare Lahan Tanaman Tembakau di Lumajang Rusak

LUMAJANG, iNewsLumajang.id - Fenomena kemarau basah dengan curah hujan tinggi berdampak serius pada tanaman tembakau di Kabupaten Lumajang. Hektaran kebun tembakau mengalami kerusakan, membuat para petani merugi karena terpaksa melakukan panen lebih awal dengan harga jual yang jauh lebih rendah.
Salah satunya dialami Samsul Arifin (40), petani asal Desa Mangunsari, Kecamatan Tekung. Tanaman tembakau miliknya yang berusia sekitar 50 hari mengalami kerusakan parah. Daun tampak layu, sementara sebagian akar membusuk akibat hujan yang mengguyur hampir setiap hari.
“Setengah hektare dari total 1,5 hektare yang saya tanam sudah tidak bisa diselamatkan. Kami rugi besar,” ujar Samsul saat ditemui, Selasa (16/9/2025).
Menurutnya, meski para petani telah menjalin kemitraan dengan perusahaan rokok, harga jual tetap anjlok karena panen terpaksa dilakukan lebih cepat dengan kualitas tembakau yang menurun.
“Harganya anjlok karena kualitasnya menurun banyak yang rusak, sehingga mitra tidak mau ambil,” imbuhnya.
Data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang mencatat, sedikitnya 53 hektare lahan tembakau di wilayah tersebut terdampak fenomena hujan tinggi selama musim kemarau.
Kabid Perkebunan DKPP Lumajang, Mami Woroarijati, menyebutkan pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang. Salah satu langkah yang disiapkan adalah perbaikan saluran irigasi serta imbauan kepada petani agar lebih memperhatikan sistem pembuangan air di lahan.
“Total ada sekitar 53 hektare lahan tanaman tembakau rusak akibat kemarau basah, kami juga terus berkoordinasi dengan petani tembakau untuk meminimalisir dampaknya,” ujar Mami Woroarijati.
Editor : Diva Zahra