LUMAJANG, iNewsLumajang.id - Tidak hanya anak-anak, para petani di Lumajang, Jawa Timur, turut memeriahkan peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia. Mereka mengikuti lomba balap karung yang diadakan di area persawahan, Selasa (20/8/2024).
Meski usia mereka sudah tidak muda lagi, semangat para petani ini tidak kalah dengan peserta yang lebih muda. Dengan penuh antusiasme, mereka saling berlomba untuk memenangkan perlombaan, meskipun harus terjatuh beberapa kali di medan sawah yang tidak rata.
Perlombaan balap karung ini berlangsung di Desa/Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang. Para peserta, baik bapak-bapak maupun ibu-ibu petani tembakau, tampak bersemangat dengan mengenakan caping khas petani. Mereka beradu kecepatan secara estafet menggunakan karung goni.
“Seru sekali bisa ikut memeriahkan HUT Kemerdekaan bersama sesama petani, biasanya ke sawah cuma merawat tembakau sekarang bisa senang-senang ikut lomba” ujar Subairi salah seorang petani tembakau.
Sorak-sorai penonton serta gelak tawa peserta semakin menambah keseruan acara. Kontur sawah yang tidak rata membuat para peserta harus berjuang ekstra keras untuk mencapai garis finish, namun hal ini justru menambah keseruan perlombaan.
“Iya tadi sempat jatuh karena memang sawahnya tidak rata tapi malah tambah seru” pungkas Subairi.
Selain untuk merayakan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, lomba balap karung ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi para petani di Kabupaten Lumajang, mempererat kebersamaan di antara mereka.
“Ya Temu Lapang petani tembakau kali ini memang sengaja diadakan lomba balap karung karena untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-79, selain itu kita juga memberikan edukasi kepada para petani melalui kuisioner yang dibagikan agar para petani tembakau di Kabupaten Lumajang taat SOP” kata Dwi Wahono Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia Kabupaten Lumajang.
Dengan semangat yang tinggi dan penuh kegembiraan, para petani ini berhasil menghidupkan suasana perayaan kemerdekaan di tengah-tengah sawah, membuktikan bahwa semangat nasionalisme tetap terjaga di pedesaan.
Editor : Diva Zahra