get app
inews
Aa Text
Read Next : 320 Calon Jemaah Haji di Lumajang Gagal Lunasi Biaya hingga Batas Waktu yang Ditentukan

Dengan Tabungan Selama 16 Tahun, Mbah Satumi Akhirnya Berangkat Haji di Usia 95 Tahun

Rabu, 30 April 2025 | 14:08 WIB
header img
Mbah Satumi saat mengupas pisang untuk produksi keripik pisang (foto:Yayan Nugroho)

LUMAJANG, iNEWSLumajang.id – Di usia yang sudah sangat senja, ketika banyak orang seusianya hanya bisa berbaring lemah dan bergantung pada orang lain, Mbah Satumi justru menunjukkan semangat luar biasa yang membuat hati siapa pun tersentuh.

Perempuan tangguh asal Dusun Curahjero, Desa Grati, Kecamatan Sumbersuko, Lumajang, ini membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk mewujudkan mimpi suci menunaikan ibadah haji.

Lahir pada tahun 1930, Mbah Satumi kini genap berusia 95 tahun. Ia tercatat sebagai jemaah haji tertua dari Kabupaten Lumajang yang akan berangkat ke Tanah Suci pada musim haji 2025 ini. Namun di balik kabar bahagia itu, tersimpan cerita perjuangan yang menyayat hati sekaligus menginspirasi.

Selama lebih dari 16 tahun, Mbah Satumi menyisihkan sedikit demi sedikit uang dari hasil membantu sang cucu mengupas pisang. Pisang-pisang itu diolah menjadi keripik untuk dijual, dan dari sanalah ia mulai menabung.

“Sudah lama nabung sedikit demi sedikit dari sengon terus dari sapi, kalo sehari-hari bantu cucu kupas pisang buat kripik, Alhamdulillah bisa terkumpul,” ujar Mbah Satumi.

Tak banyak yang bisa ia sisihkan setiap hari, namun ia percaya bahwa sekecil apa pun usaha, jika dilakukan dengan sabar dan ikhlas, pasti akan membuahkan hasil.

“Senang sekali akhirnya bisa berangkat tahun ini, mudah-mudahan diberi kesehatan selama perjalanan sampai pulang lagi,” imbuhnya.

Kini, mimpi yang ia rawat selama hampir dua dekade itu akan segera terwujud. Suasana haru menyelimuti rumah sederhana milik Mbah Satumi saat ia mulai memasukkan perlengkapan haji ke dalam koper miliknya.

Wajah Mbah Satumi bersinar bahagia. Di balik keriput yang dalam, terpancar keteguhan iman dan rasa syukur yang tak terhingga.

Perjalanan Mbah Satumi bukan hanya perjalanan fisik menuju Mekkah. Ini adalah perjalanan batin yang panjang, penuh kesabaran, pengorbanan, dan cinta kepada Sang Pencipta.

 

Editor : Yayan Nugroho

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut