LUMAJANG, iNewsLumajang.id – Nur Hasan, seorang pemuda asal Desa Gucialit, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, berhasil mengubah limbah batok kelapa menjadi produk bernilai ekspor berupa arang briket. Dengan memanfaatkan limbah tempurung kelapa yang melimpah di daerahnya, ia berhasil menciptakan peluang usaha yang menjanjikan.
“Di Gucialit, limbah tempurung kelapa sangat banyak dan tidak dimanfaatkan. Saya mulai mengumpulkan dan mencoba mencari cara untuk memanfaatkannya. Akhirnya, saya terpikir untuk membuat arang briket,” kata Nur Hasan saat ditemui di rumah produksinya, Sabtu (12/10/2024).
Nur Hasan menjelaskan bahwa idenya bermula dari banyaknya limbah batok kelapa yang hanya terbuang sia-sia. Setelah bereksperimen, ia memutuskan untuk memproduksi briket arang secara manual. Usaha yang ia tekuni selama setahun terakhir tersebut kini membuahkan hasil.
Saat ini, produk arang briket Nur Hasan telah menembus pasar ekspor, dengan permintaan sebesar 20 hingga 30 ton setiap dua bulan untuk dikirim ke Turki. Ia mendapatkan pembeli pertamanya setelah mempromosikan produknya secara mandiri.
“Alhamdulillah, setelah saya promosikan, saya bertemu dengan buyer dari Turki yang tertarik dengan produk saya. Mereka datang langsung ke sini, dan akhirnya saya bisa mengirimkan produk ke negara mereka. Sampai sekarang, permintaannya terus meningkat, bahkan mencapai lebih dari dua kontainer atau sekitar 36 ton,” ujarnya.
Arang briket semakin diminati karena memiliki berbagai keunggulan dibandingkan arang konvensional, seperti ramah lingkungan, daya bakar yang lebih lama, hasil pembakaran yang lebih bersih, serta kemudahan dalam penggunaannya. Produk ini juga mulai populer di dunia kuliner dan kegiatan outdoor, sehingga permintaan dari luar negeri terus meningkat.
Nur Hasan berharap usahanya bisa terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
“Semoga usaha ini bisa semakin besar dan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi pemuda-pemuda di sekitar yang masih menganggur, sehingga perekonomian masyarakat pun ikut terangkat,” tutupnya.
Dengan inovasinya, Nur Hasan membuktikan bahwa limbah bisa diolah menjadi produk bernilai tinggi, sekaligus membuka peluang ekonomi baru di daerahnya.
Editor : Diva Zahra