LUMAJANG, iNewsLumajang.id - Sebuah bangunan ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bondoyudo 2, yang terletak di Kecamatan Sukodono, Lumajang, ambruk hingga hampir rata dengan tanah.
Kejadian ini menyebabkan para siswa harus berbagi ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar. Bangunan tersebut ambruk akibat strukturnya yang rapuh.
Beruntungnya, tidak ada korban dalam peristiwa ini karena kejadian terjadi pada dini hari dan saat tidak ada aktivitas belajar mengajar.
Kondisi bangunan ruang kelas SDN Bondoyudo 2 memperlihatkan seluruh atap dan dinding bangunan ambruk, menimpa kursi dan meja siswa sehingga tidak bisa digunakan kembali.
Kondisi bangunan ruang kelas ambruk nyaris rata dengan tanah (foto:Yayan Nugroho)
Kondisi rapuhnya konstruksi bangunan ini sebenarnya sudah terlihat sejak 3 tahun yang lalu. Sekolah telah melaporkan kondisi ini kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang sejak waktu tersebut.
“Bangunan tersebut memang sudah dikosongkan sejak 3 tahun lalu karena sudah rapuh, tidak ada korban karena kejadiannya waktu dini hari” ujar Sri Indah Wahyuningsih, Kepala SDN Bondoyudo 2.
Siswa SDN Bondoyudo 2 berbagi ruang kelas (foto:Yayan Nugroho)
Akibat ambruknya bangunan ruang kelas ini, 32 siswa dari kelas satu dan kelas dua harus berbagi ruang belajar. Ruang kelas dibagi menggunakan sekat agar siswa masih dapat belajar di dalamnya. Meskipun harus berbagi kelas, siswa-siswa ini tetap terlihat semangat dalam mengikuti pelajaran.
“Sudah lapor Dinas katanya tahun ini akan direhab, untuk sementara siswa kelas 1 dan 2 digabung dalam satu ruang kelas yang penting anak-anak masih tetap bisa belajar di dalam kelas” pungkas Sri.
Pihak sekolah juga telah mengosongkan bangunan ruang kelas yang berada di sebelah bangunan yang ambruk karena khawatir akan membahayakan siswa. Pihak sekolah berharap agar bangunan yang ambruk dapat segera diperbaiki agar para siswa bisa kembali belajar dengan normal.
Hingga saat ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang belum dapat memberikan konfirmasi mengenai peristiwa ambruknya bangunan ruang kelas di SD Negeri Bondoyudo 2 ini.
Editor : Diva Zahra